Monday, August 27, 2012

PANGULTOP OMPUNGNI PURBA PAK-PAK.

Stev Bron's Poerba
PANGULTOP OMPUNGNI PURBA PAK-PAK.

Alkisah di daerah PAK PAK ada kampung yg bernama TUNGTUNG BATU masuk kawasan SILIMA PUNGGA PUNGGA, disana ada terjadi suatu bencana yang disebabkan mengganasnya sejenis burung buas yang oleh penduduk setempat disebut MANUK MANUK SIPITU ULU atau MANUK MANUK NANGGORDAHA. Burung buas tersebut banyak menyambar anak anak untuk menjadi mangsanya, oleh karena itu terberitalah suatu usaha dari Raja Negri itu untuk mengadakan suatu pengumuman bahwa barang siapa yang dapat membunuh burung tersebut akan dijadikan menantu Raja dan akan diangkat menjadi RAJA PANDUA (wakil raja)
Begitu meluasnya pengumumanRaja Silima Pungga pungga tersebut hingga terdengar sampai dikampung BATU SARINDAN di daerah SENGKEL Aceh Selatan. Anak Tuan Batu Sarindan seorang pemuda bernama RAENDAN tanpa berpikir panjang memberitahukan niatnya kepada orang tuanya Tuan PINTU BATU untuk mengikuti pengumuman Raja Pak pak tersebut.
Semula orang tuanya merasa keberatan mengigat bahwa RAENDAN adalah anak tunggal, tetapi akhirnya orang tuanya dapat menyetujui dan memberangkatkan si RAENDAN dengan ULTOP PUSAKA LIKKIT BERACUN secukupnya, maka berangkatlah ia dengan tekad untuk membunuh burung buas itu.

Sesampai di negeri SILIMA PUNGGA-PUNGGA iapun memberitahukan kesanggupannya kepada raja negeri itu, maka mulailah pengembaraannya dalam memburu burung NANGGORDAHA yang buas itu.
Setelah beberapa hari menunggu burung buas itupun dating lagi untuk menyambar anak anak sebagai mangsanya, dengan sigapnya si RAENDAN menghembuskan ultopnya kearah burung itu, tetapi heran burung itu tidak mati tetapi terbang kedahan kayu yang tidak jauh dari tempat itu, RAENDAN mengejarnya kedekat pohon kayu itu dan sewaktu membidikkan ultopnya burung itu terbang lagi kedahan kayu yang lain seolah oleh mengejek RAEDAN.

Demikianlah akhirnya setelah berminggu minggu mengikuti jejak burung itu rupa rupanya ia sudah sampai didaerah sekitar LEHU, desekitar hutan LEHU, RAENDAN kembali melihat burung NAGGORDAHA tersebut bertengger diatas kayu BUAH BANGGAL pada waktu RAENDAN membidikkan ultopnya burung itupun terbang lagi dari kayu yang satu ke kayu yang lainnya, begitulah seterusnya dan setelah berbulan bulan sampailah dia di hutan sekitar SIHODON HODON (sipitu huta).
Setelah istirahat beberapa saat lamanya ia meliahat burung itu sedang bertengger diatas BUAR BUAR maka RAENDAN membidikkan ultopnya tetapi burung itu terus terbang juga, namun ia tidak putus asa dan terus mengikuti jejak burung buas itu, akhirnya ia tersesat disekitar DOLOG SIMBOLON, RAENDAN terus berjalan melalui hutan-hutan menuju kearah timur maka sampailah ia di NAGUR RAJA (wilayah kerajaan nagur).
Dikerajaan NAGUR pada waktu itu sedang terjadi peperangan dengan kerajaan lain, maka RAENDAN ditangkap oleh tentara NAGUR dan dibawa menghadap TUAN NAGUR RAJA, RAENDAN menceritakan dengan jujur pengalamannya memburu manuk manuk NANGGORDAHA, Dikerajaan NAGUR ini ia mengabdikan diri pada kerajaan dan selalu mendampinggi RAJA NAGUR dalam peperangan maupun dalam berburu, berkat kecerdasan dan jasa jasanya membantu RAJA NAGUR untuk membina pasukan sumpit berbisa(beracun) maka ia dijadikan memantu raja dan kawin dengan putrid NAGUR bernama TAPI OMAS BORU DAMANIK.
Tidak berapa lama sesudah hari perkawinan itu RAENDAN diajak oleh tulangnya (Raja Nagur) berburu ke hutan, dengan tak disangka sangka ia bertemu lagi dengan burung NANGGORDAHA yang dikejar kejarnya mulai tanah PAKPAK, burung itu masih dapat terbang dan ia terus memburunya, dalam pengejaran burung itu ia rupa-rupanya telah sampai di SIBORO GAUNG GAUNG, RAENDANpun sudah hamper putus asa karena burung yang dikejar kejarnya itu tidak ketemu lagi.

Ia berjalan terus dan sampailah ia di sekitar PEMATANG PURBA, RAENDAN menemukan bangkai burung itu sudah membusuk, makanya ia membulatkan tekadnya untuk tidak kembali ke PAK PAK, sebab kalupun ia kembali tidak dapat dibuktikan lagi bahwa dialah yang membunuh burung itu, dengan perasaan gundah iapun terus berjalan menuju NAGUR RAJA, tetapi ditengah jalan iapun tersesat masuk kesebuah kampong yang bernama SIMALLOBONG masuk wilayah kerajaan PANEI, bekas daerah tahlukhan kerajaan siantar, disinipun RAENDAN menceritakan pengalamannya sejak dari tanah pak pak. Karena yakin akan keterangannya maka TUAN SIMALLOBONG dapat menerimanya dan kebetulan pula TUAN SIMALLOBONG adalah marga DAMANIK keturunan dari NAGUR.

Pada suatu ketika datanglah mertua TUAN SIMALLOBONG datang berkunjung ke simallobong bersama seorang adik perempuannya yang cantik (BORU SARAGIH), mertua tuan simallobong ini adalah TUAN SILAMPUYANG marga SARAGIH.
RAENDAN merasa tertarik melihat aroma muka putri boru saragih tersebut dan berusaha menegornya dengan ramah tamah, dan rupanya putri itupun menyambut dengan baik, maka merekapun mengikat janji untuk melangsungkan perkawinan, walupun tuan putri kembali bersama bapaknya ke SILAMPUNYUNG, akan tetapi wajah RAENDAN tetap terbayang, karena tidak dapat menahan rindu ia mohon ijin kepada bapaknya dengan dalih ingin berkunjung kepada kakaknya di simallobong, kehendak ini ditolak oleh bapaknya dengan alasan keamanan.

Akhirnya dengan bantuan TUAN SIPOLHA, tuan putri boru saragih bersama dengan wanita lainnya naik solu bolon ke TIGA LANGIUNG (sekarang haranggaol) dan dapat bertemu dengan RAENDAN pada hari pekan.
Merekapun bersama sama berangkat keperladangan disekitar pematang purba, disanalah mereka melangsungkan perkawinan hidup rukun dan damai.

Berita tentang perkawinan RAENDAN dengan putri silampuyang (br. Saragih) sampai juga kepada tuan simallobang , tuan simallobang timbul amarahannya, karena dia tau bahwa RAENDAN sudah kawin dengan putri raja nagur sewaktu ia bermukim disana. Untuk menjaga agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan, maka RAENDAN pindah kepematang purba dimana ia menemukan bakai burung NANGGORDAHA.
Berkat ketekunan RAENDAN mengolah ladangnya maka hasil panennyapun melimpah ruah, maka banyaklah orang berdatangan memintak hasil tanamannya, RAENDAN selalu memberikan kepada siapa saja yang memintanya, penduduk sekitar mengganggap RAENDAN sebagai orang yang dihormati, mereka memanggilnya dengan julukan gelar TUAN PURBA, setiap orang menerima hasil tanam tanamannya selalu mengucapkan DIATEI TUPA MA TUAN PURBA.

Mendengar berita itu TUAN SIMALLOBONG bertambah berang karena sudah timbul saingannya yakni TUAN PURBA (RAENDAN), karma dialah satu satunya TUAN di wilanyah itu, Tuan simallobong memerintahkan agar RAENDAN mengantarkan kembali adik istrinya ke SILAMPUYUNG dalam waktu yang sangat singkat dan RAENDAN harus meninggalkan negeri itu, tantangan itu tidak digubris oleh RAENDAN malah ia bertahan dan menyatakan diri bahwa dialah TUAN ditempat itu dan tanah itu adalah tanahnya sendiri, memperhatikan jawabban itu Tuan simallobong meminta agar RAENDAN mengucapkan BIJA (sumpah) atas ucapannya itu. Tantangan tersebut diterima oleh RAENDAN dan meminta waktu beberapa minggu, RAENDAN segera kembali kekampung di BATU SARINDAN dan mohon petunjuk dari bapaknya agar tidak termakan BIJA (sumpah) tersebut.
Oleh bapaknya diberangkatkanlah SARENDAN dengan segemgam tanah, selembar ampang (kulit kambing), dan air satu tatabu (labu) dengan peralatan itu RAENDAN kembali ke purba, Tiba saat yang ditentukan maka RAENDAN menduduki tanah yang segemgam yang diatasnya dilapisi ampang (kulit kambing) dan meminum air dari tatabu lalu mengucapkan BIJA (sumpah )
"ANGGO LANG TANOHKU NA HUHUNDULI ON, JANAH BAHKU NA HUHINUM ON, MATEIMA AHU, TAPI ANGGO TANOHKU DO NA HUHUNDULI ON JANAH BAHKU DO NA HUINUM ON, AHU MA HOT JADI TUAN IJON" Sumpah tersebut disaksikan oleh TUAN SIMALLOBONG, wakil wakil dari Raja berempat di Simalungun dan rakyat di sekitar purba, dilaksanakan di TIGARUNGGU.

Demikianlah akhirnya karena sampai batas waktu yang ditentukan maka RAENDAN tetap segar bugar, berarti bija yang diucapkan adalah benar dan diridhoi Tuhan yang Maha Kuasa menjadi TUAN di tanah PURBA, maka pada tahun 1515 TUAN RAENDAN disyahkan (ipatappei sihilap) menjadi TUAN PURBA/RAJA PURBA dengan marga PURBA PAK PAK, mengigat sejarah pengembaraannya dari daerah PAKPAK berburu manuk manuk NAGGORDAHA.
Sejak saat itu resmilah KERAJAAN PURBA menjadi kerajaan yang ke enam (6) di tanah Simalungun sesudah kerajaan DOLONG SILAU, TANOH JAWA, PANEI, RAYA dan SIANTAR.

RAJA RAJA DI KERAJAAN PURBA
1. RAJA PURBA I. TUAN RAENDAN/PANGULTOP ULTOP 1515 – 1560
2. RAJA PURBA II. TUAN RAJIMAN 1560 – 1590
3. RAJA PURBA III.TUAN NANGGAR 1590 – 1631. 4. RAJA PURBA IV.TUAN BATIRAN 1631 – 1650
5. RAJA PURBA V. TUAN BAKKARAJA 1650 – 1679
6. RAJA PURBA VI. TUAN BARINGIN 1679 – 1727
7. RAJA PURBA VII. TUAN BONA BATU 1727 – 1762
8. RAJA PURBA VII. TUAN RAJAULAN 1762 – 1795
9. RAJA PURBA IX. TUAN ATIAN 1795 – 1830
10. RAJA PURBA X. TUAN HORMABULAN 1830 – 1867
11. RAJA PURBA XI. TUAN RAONDOB 1867 – 1904
12. RAJA PURBA XII. TUA RAHALIM 1904 – 1921
13. RAJA PURBA XIII. TUAN KAREL TANJUNG 1921-1934
14. RAJA PURBA XIV.TUAN MOGANG 1934 -1947
ditulis oleh :J.Djamauli PURBA
diteruskan : Stev. Purba

    • Stev Bron's Poerba Hita Purba Pak Pak atik adong na hurang atik na lobih an penulisan on boi ma hita klarifikasi.dttp.


    • Tri Padukan Purba Kalau menurut sejarah yg pernah Saya baca, awalnya Kerajaan Purba itu setingkat Ketuanan saja (Partuanon). Baru menjadi Kerajaan pada masa 7 Kerajaan. Koreksi bila salah.


    • Stev Bron's Poerba Tri Padukan Purba@ memang benar dari Partuanan baru menjadi kerajaaan, coba baca pelan2.


    • Tri Padukan Purba ‎@SBP: Terima kasih responnya Bang. Saya menyoroti 2 paragraf terakhir yang menyiratkan Kerajaan Purba berdiri setelah bija. Koreksi saja.


    • Dori Alam Girsang adong do i nasiam istilah pargar dawan??


    • Tri Padukan Purba ‎@DAG : aha do artini San?


    • Dori Alam Girsang tawar pakon rassun...dua warna merah racun,putih tawar,jadi biasanya Oppung dlu membuat racun di ujung ultopnya dngan pagar dawan ini yang berwarnah merah.... aku jadi binggung setelah membaca artikel ini,aku jadi menarik diri kembali,dimana letak hubungan Girsang dengan Purba Pak-pak..... bingung lah aku sudah


    • Stev Bron's Poerba Dori Alam Girsang@unang bingung ham sanina adong do holi kisah ni ai homa, mungkin adong na ibotoh ham boi ma i tulison ham. dttp.


    • Tri Padukan Purba ‎@DAG: Hubungannya adalah sama2 keturunan Pangultop dan dari Pak-pak :))


    • Dori Alam Girsang
      mirip do tumang nian..dari memburu burung kepala 7 nah mengenai sampai ke daerah raya gak ada di kami,yang ada oppung itu sampai di paya si joring lalu raja nagamariah menagkap oppung itu dan di bawa ke hadapan raja,dan akhirnya dan setrus ...See More


    • Stev Bron's Poerba Dori Alam Girsang@bisa jadi cerita ini hampir sama, kemungkinan karena opung parultop ini adalah pengembara utk membunuh burung buas, sehingga banyak mampir dan kesasar, dst...dst.... disetiap dia ketemu kampung dan menikah maka memiliki anak bernama GIRSANG......(ini imajinasi saya).


    • Dori Alam Girsang oklah.... lanjutkan aja San....


    • Dinasty Nagur Raja Purba semua puang bolonnya boru Damanik


    • Stev Bron's Poerba lawei Dinasty Nagur@memang benar, sampai sekarangpun kami marga purba pak pak masih berutang kepada tondong kami Damanik, kira2 klu di sidamanik dimanalah rumah tondong keturunan raja Nagur...? atau ada petunjuk lain lawei...?


    • Dinasty Nagur yach baguslah , mengerti sejarah, kami bangga mendengarnya.


    • Tri Padukan Purba Dinasty Nagur : benarkah semua Puang Bolon Raja Purba boru Damanik? Pernah dengar katanya dulunya banyak dari Sibayak Karo.


    • Stev Bron's Poerba Tri Padukan Purba@tidak diragukan lagi itu sanina karena oppung parultop ultop/opung RAENDAN pertama kali menikah kepada boru damanik, dialah boru dari raja nagur.


    • James M Purba Tanjung
      Bani buku ni J Tideman (Simeloengoen) hal 88, nini i Kerjaan Purba adong 5 Parbapaan, aima 1. Toehan Hinalang 2. T.Sipinggan 3. T.Huta Raja 4. T.Saribujandi 5. T. Siboro . Si No 2 T.Sipinggan aima Oppung nami marga Purba Tanjung (legan do ...See More


    • Boy'do Frans Purba menurut cerita oppung saya,, asli keturunan partuanon purba hinalang.yang merupakan partuanon dr raja purba dr pamatang purba..seperti ini lah kisah sebenarnya tentang purba pak pak...tidak lebih dan tidak kurang...
      bisa saya tau dr mna sanina dapat ini ???


    • Stev Bron's Poerba diatetupa sanina Boy'do Frans Purba, anggo han purba hinalang do ham sarupa ma hita, anggo boi huboto ise ma goranni oppung ta ai sanina...?


    • Boy'do Frans Purba anggo appung ku,,, bahat do mandilo ia "panglam"... pangulu lama...
      margoran ULI PETRUS PURBA...
      asli han purba hinalang do ham sanina ???


    • Brayan Munthe Jadi jelas bahwa Purba Pakpak, Girsang dan Tarigan Sibero (Sibayak Juhar) mempunyai daerah asal yang sama yaitu dari Tong2 Batu Pak-pak


    • Sarmen Saragih Stev Bron's Poerba: Sebagai keterangan tambahan tondong..... J.Djamauli Purba ,adalah Abang kandung dari D.Kenan Purba .S.H. yang juga ada menuliskan Sejarah Purba Pak pak.. Mereka ini juga adalah anak Tiga Runggu.


    • Sarmen Saragih James M Purba Tanjung: Tondong James... pakon Tondong Stev Bron's Poerba. Keterangan tambahan use.... Tuan Karel Tanjung onde ..iangkat gan sapari jadi Raja.. aima halani Raja napatut Tuan Mogang Purba ,poso tumang dope saat Raja Purba XII ,Tuan Rahalim Purba marujung.


    • Sarmen Saragih Hela ni Tuan Mogang si ganjangan...aima Mendiang Lt.Kol. Lahiraja Munthe. ( Pangkat Angk.Daratnya Let.Kol. kalo gak salah.....)


    • Brayan Munthe Ralat Brigjen Purn. Lahiraja Munthe yang pernah menjadi pengurus di PMS selain Hela juga Bere . . .


    • Dori Alam Girsang Adeknya Beliau mantan bupati ntb ada di bali, masih ada tutur juga sih..dengan Tulang Lahirraja Munthe..krn memang Munthe dengan Girsang mau di gimanain pun ttp aja ada tutur...hehehehehe


    • Brayan Munthe Ya benar Bpk TP Munthe (Tunggal) mantan Bupati Sumba NTT tepatnya, mereka inilah bere dari Pamatang Purba


    • Djaja Surapati Saragih Anggo hita hun Tigarunggu manuju Pematang Purba adong huta Huta Tongah (hl 2km hun Tigarunggu), dong dalan hun huta ai huarah utara hl 1 sd 2 km jumpah talun goranni Simalobong, ongga do ahu hunjai halani dong juma (nuan parbuluhan) ni Oppung nami ijai. Lang hubotoh atap dong hubungan ni goran on.


    • Juandaha Raya Purba
      Ralat: domma hupatugah ralat on piga-piga hali. Tulisan on aima itulishon D Kenan Purba na ibuatni humbani J. Tideman (Simeloengoen). Anjaha domma hupadas hubani Panggi St. Drs. Djomen Purba na manurathon on homa, ase ipadear. TUAN SIMALOBO
      NG SEDO MARGA DAMANIK, TAPI MARGA PURBA DASUHA DO! Bani buku saku na ipadaratni Museum Simalungun Pematang Purba tahun 1980 domma isurathon ijai ia Pangultop-ultop marbija pakon Tuan Simalobong Purba Dasuha. Purba Dasuha na i Simalobong on sanina ni Raja Panei, ai masuk hu Panei do Pamatang Purba nahinan paima roh Pangultop-ultop na hun Tungtung Batu!


    • Stev Bron's Poerba Boy'do Frans Purba@anggo ai ai do oppungmu marabang do au hu oppungmu, anggo sonai bapanggim do si leo purba (guru) kan...? anggo sonai par jeggir leto orang tuam..?




    • Stev Bron's Poerba abang Juandaha Raya Purba@lang adong tarsurat TUAN SIMALLOBANG marga DAMANIK da...memang marga purba do.


    • Juandaha Raya Purba
      Sanina Stev, kalimat yang ini--> "Karena yakin akan keterangannya maka TUAN SIMALLOBONG dapat menerimanya dan kebetulan pula TUAN SIMALLOBONG adalah marga DAMANIK keturunan dari NAGUR."

      Kalimat ini ditulis DK Purba dalam tulisannya waktu p
      esta rondang bintang Purba Pakpak sejabotabek tahun 1995 lalu di Jakarta. Dan sudah berkali-klai dikutip orang tanpa memeriksa naskah asli buku J Tideman berjudul Simelungun (1922) yang dikutip oleh D K Purba.

      Panggi St. Drs. Djomen Purba menulisnya kembali untuk bahan publikasi di Museum Simalungun, setelah saya baca bersama beliau, saya sarankan supaya kembali ke kisah sebenarnya, dan beliau mengaminkannya. "Ai do na lepak do on, sedo Damanik Tuan Simalobong, tapi Sidasuha do" ai ma nini bapa ai! Dob ai igantih bapaanggi ai ma use tulisanni.


    • Stev Bron's Poerba Lang masuk akal memang adong marga damanik i daerah purba..? alana tiki marbija parulto ultop i saksion na lima raja ai do dohot raknyat purba.


    • Rado Purba Sidagambir ningon berani do hita menguak sejarah na dear...
      lanjut bapatua Juandaha Raya Purba...
      harajaon panei janji ahu s2 ku holi hu angkat ai jadi skripsi ku bapatua...
      sabar ma ham bapatua...


    • Juandaha Raya Purba
      Steve sonon do ai (mangihutkon data sejarah humbani arsip-arsip lama na hupatumpu-tumpu). Nini Joustra ibagas bukuni Batakspiegel, paima abad XV, Simalungun ai dob posah humbani Nagur aima: harajaon Silou, Panei, Si Tonggang pakon Si Antar.
      Si Antar adalah sisa dari Kerajaan Nagur yang dulu yang berkuasa di daerah yang sekarang bernama Panei, Silou. Sedangkan Si Tonggang adalah bekas Kerajaan Batangiou yang sekarang bernama Tanoh Jau.

      Jadi Damanik markuasa i Siantar ampa Nagaraja, tapi anggo mulai han Raya das hu Sipituhuta aima harajaon SIlou hinan na marbalog hun laut tawar das hu laut asin. Purba, Nagasaribu, Sipituhuta das hu Dologsilou (dob posah Harajaon Silou) das hu Serdang aima nirajaani Purba Tambak (Raja Silou).

      Dob posah pakon Panei, marbagi dua ma. Balogni aima Purba nuan das hu Bajalinggei. Abad XVI masuk ma Parultop-ultop hun Tungtung Batu gabe surut ma Panei, lang masuk be Purba, halani tuhanni ijai domma margantih hu Purba Pakpak; Sidasuha na ijai ai turun pangkat gabe Nagodang Purba (Raja Paidua) ronsi na matei Tuan Simalobong Purba Dasuha. Halani ai do ase ibahen ma rumahni Nagodang on i komplek Rumah Bolon aima hampit lombang dohor losung bolon. Tapi nuan rumah nagodang ai domma maseda, mungkin tongkin nari anggo lang podas ipadear pamarentah, masab ma ai!

      Sidasuha na i Pamatang Purba on marhuta ma sambagian hu Gaol, Purbasaribu, Sihalpe pakon huta-huta na iingot Tao Toba (Langgiung-Haranggaol). Deba gabe pangulu aima songon ompungni mantan ephorus Pdt. BP Dasuha i Purbasaribu.


    • Boy'do Frans Purba Stev Bron's Poerba >>> pas ma ai... lang salah... jadi,ise ma keluarga ni ham i huta pung... janah boru aha do na si oppung boru ???

No comments:

Post a Comment