Masrul Purba Dasuha
- Karles Hasiholan Sinaga Masalahnya Karolanden itu bukan suku waktu itu lawei, sama seperti Simalungun, Tapanuli (tapian nauli yang hanya nama teluk di Sibolga).
kalau yang kubaca (lupa sumbernya) karo itu diambil dari Karau-Karau yaitu marga Karo-karo, karena ada pedagang yang berjumpa dengan william marsden atau john anderson (Lupa lagi aku). - Nagurata tambahan copas ......
Afdeeling Simeloengoen & Karo-Landen 1907
Tanggal 4 September 1907, afdeling Silima koeta yang dipimpin oleh Pak Moreidoep Tuan Nagasariboe dan Pak Ngasami Tuan Sitoetoeri dan afdeling Panei yang dipimpin Tuan Djadiammat menyerahkan surat pernyataannya. Tanggal 5 September, afdeling Poerba yang dipimpin oleh Toehan Rahalim juga menyerahkan pernyataannya.
Tanggal 6 September Afdeling Tanah Djawa yang dipimpin oleh Toean Djintar menyerahkan surat pernyataannya.Tanggal 10 September 1907 disusul oleh Afdeling Dolok Silau yang dipimpin oleh Toean Tandjarmahei, kemudian afdeling Sibajaks van Lingga yang dipimpin oleh Pa Terang dan Pa Sendi menyerahkan pernyataannya pada tanggal 11 September 1907.
Tanggal 12 September 1907, Afdeling Baroe Djahe dipimpin oleh Pa Tempana dan Pa Oendjoekan dan Afdeling Sarimembah yang dipimpin oleh Si Ngabah dan Si Napa juga menyerahkan pernyataannya, dan pada tanggal 13 September 1907, afdeling Sibajaks van Soeka yang dipimpin oleh Pa Noensang. dan tanggal 16 September 1907, Afdeling Siantar yang dipimpin oleh Si Tori Alam (Tuan Marikat) dan Si Riahata (Toean Sidepmanik) menyerahkan pernyataannya.
Gambar diatas menunjukkan lambang Dolok Silau dan potret Pa Sendi dan keluarganya (Sibajak van Lingga).
http://www.medanradio.com/medan-ku/49-medan-tempo-doeloe/333-afdeeling-simeloengoen-a-karo-landen-1907.html - Brayan Munthe Tuan MPD@: Pertanyaan mengapa Purba, Doloksilou, dan Silimakuta masuk ke dalam Onderafdeeling Karo Landen oleh Belanda, ini identifikasi Belanda awal dimana saat itupun berkantor di Saribu Dolok. Menurut saya informasi awal yang diterima adalah masukan dari antropogis dalam kajian sosial budaya kawasan ini, dimana ketiga kerajaan ini sangat dekat kekerabatannya dengan Karolanden. Dimana secara emosional budaya, dolok silou dekat dengan barusjahe, silimakuta dekat dengan karo secara umum terutama tongging, purba dekat dengan tongging. Kecuali Purba, di doloksilou dan silimakuta (gotong raja adalah uisgara) kehidupan sosial budayanya nyata sekali karo dan simalungun. Namun ini kemungkinan ya, ada pergeseran kebijakan kolonial berdasarkan reaksi masyarakat (kuta) di karolanden thd belanda, dimana setiap kesebayakan diusulkan raja yang ganda, informasi yang saya tahu adanya rasa takut para raja2 tsb thd masyarakat karo akan datangnya reaksi dendam kemudian hari yang ternyata terbukti. Bahkan kutabuluh menolak tegas sehingga tercoret, dan tongging (Munthe) menolak secara halus sehingga digantikan Manihuruk. Sehingga yang menciut adalah onderafdeeling menciut menjadi 4 kesebayakan (sebutan raja marompat). demikian analisa saya, namun kronologis terbentuknya kerajaan marompat dan kerajaan marpitu di karo en simeloengoen landen tentu masih dapat ditelusuri ke Leiden, karena disamping kajian budaya, belanda juga mempertimbangkan aspek ekonomi (pembukaan perkebunan), pertahanan/keamanan, dan lainnya. Coba Tuan MPD analisa, belanda kan lebih senang pd awalnya bila pamatang purba terpisah dengan 4 itu (panei, siantar, t jawa, dan raya). . . . Akibat pengaruh kolonial ini yang memecah-mecah . . . . timbul revolusi sosial yang menghasilkan reaksi BHL, dmn kita ketahui perbuatan BHL ini sangat menyakitkan Simalungun,namun berbeda dgn di Karo perbuatan BHL hanya dianggap tindakan revolusi yang tdk terkontrol semata, dmn BHL itu dikomandoi oleh Payung Bangun putra Pa Garamata yang sangat dihormati di Karo.
- Masrul Purba Dasuha Sepertinya Dolog Silou sekarang ini yang didominasi Karo, kalau dulu saat eksisnya kerajaan masih tetap bercorak Simalungun yg kental. Kalau kita lihat rumah bolon Dolog Silou tidak jauh beda dengan rumah bolon kerajaan lain di kawasan Simalungun. Foto raja Dolog Silou Tuan Ragaim Purba Tambak masih bisa kita lihat, dia menggunakan surisuri berwarna hitam bukan uis gara, gotongnya pun berbeda dengan bulang Karo dan dia juga menggunakan perhiasan emas doramani dan rudang. Kalau di Karo kan tdk demikian kela.
- Masrul Purba Dasuha Juga dari nama masih mencirikan Simalungun, untuk Silima Kuta sendiri mmg relatif layak masuk Karo, dari nama rajanya dengan sebutan Pa tapi anehnya masih tetap disebut Tuan bukan Sibayak, seperti Pa Moraidup Tuan Naga Saribu dan Pa Ngasami Tuan Siturituri. Kalau saya melihat pihak Belanda sengaja melakukan itu sbg strategi utk memecah belah antara Simalungun dan Karo, namun nyatanya tdk berhasil. Mereka pikir kalau sebagian daerah Simalungun dimasukkan ke tanah Karo akan memancing kemarahan org Simalungun.
- Masrul Purba Dasuha Payung Bangun maksudnya budayawan Karo itu kela, mengapa seorang revolusioner malah dihormati masyarakat bukankah dia telah melakukan tindakan pembunuhan massal atau genosida yg tak berperikemanusiaan. Dari uraian kela ini banyak juga hal baru ttg Karo yg belum pernah saya dengar, namun mengenai dimasukkannya Purba, Dolog Silou, dan Silimakuta saya melihatnya adalah strategi Belanda untuk merusak keharmonisan hubungan antara Simalungun dan Karo. Pihak kolonial menginginkan kedua agar saling bermusuhan.
- Jarinsen Sumbayak Pengalaman saya berkunjung ke Saranpadang (hutani tondong pamupus nami Purba Tambak), aneh juga. Wilayah Kab. Simalungun, penduduknya Simalungun, bahasa pengantar bahasa Karo, kalau ada pesta panen, yang dipanggil adalah Parkolong-kolong.
- Masrul Purba Dasuha Begitulah sifat orang Simalungun itu beragam banyak juga yang aneh, identitasnya saja tidak bisa dijaga padahal Indonesia sudah merdeka. Mengaku Simalungun tapi berbahasa dan berbudaya Karo dan Toba, hanya tinggal marga saja yg bisa kita harapkan dari mereka. Bagaimana lagi kalau disuruh mempertahankan negerinya seperti yg dilakukan para pendahulu kita seperti Tuan Sang Na Waluh Damanik, Tuan Rondahaim Garingging, dan Tuan Jontama Purba Dasuha. Payahlan mempertahankan jati dirinya saja tdk berhasil.
- Jarinsen Sumbayak Pengalaman ku dengan istri kalau berada di tempat umum, di mal, di angkutan umum dan tempat-tempat lainnya, kami selalu berbahasa Simalungun dan kadang tak terduga ada yang menyapa "ai halak Simalungun do hape siam" dan memang itu yang kami maui. Malah pernah disapa sama ibu-ibu berjilbab dan ternyata mereka juga halak Simalungun. Pernah suatu saat saya naik angkutan umum, antara sopir dan kenek berkomunikasi dalam bahasa toba. Ternyata setelah kutanya, dua-duanya halak Simalungun. Aneh ya. Terus si sopir heran karena saya marsahap Simalungun. Pojam pangahap tene. Kadang ada orang Simalungun yang tidak menyadari kalau kita adalah bangsa yang luar biasa, punya budaya sendiri, punya bahasa sendiri bahkan punya wilayah sendiri walaupun isinya banyak "simbalok". Horas.
- Masrul Purba Dasuha Begitulah kita sekarang ini lawei, longgar kali, gampang memudar, gampang terombang-ambing bak orang tdk punya pendirian dan jati diri. Dahulu masa eksisnya raja-raja begitu kokohnya identitas kesimalungun, tapi sekarang ini sangat jauh berubah. Makanya jangan marah kalau banyak orang yg tak tahu apa itu Simalungun bahkan Kota Siantar sendiripun dianggap orang kampungnya orang Tapanuli.
- Brayan Munthe Tuan MPD@ jadi sdh bisa terbaca oleh kita, tersirat awalnya Belanda itu memecah simalungun 4 + 3, dmn yang 4 adalah pilihan belanda sebenarnya (faktor agronomi sektor), yang 3 itu digabungkan ke karo menjadi 5 + 3, namun gejala reaksi di karo tdk spt diharapkan Belanda. Dimana kutabuluh menolak total, dan kesebayakan lainnya memberi warna abu2 kepd belanda, reaksi kel. Batukarang frontal melalui Kiras Bangun (pahlawan nasional), dan ingatan belanda blm lupa thd batak oorlog. Sebenarnya sebayak yang tampil dlm bentukan belanda itu, bkn putra terbaik, putra terbaik sebenarnya dibuat hidden (ingat pengangkatan sebayak dikaro ditentukan melalui runggu, jadi putra mahkota blm otomatis menjadi raja). . . . setelah melalui proses terbentuklah afdeeling karo en simeloengoen landen (Kerajaan Marpitu dan Marompat) . . . bersenang2lah mereka hingga perang kemerdekaan, yang mata masy. karo berlandaskan sangkep nggeluh perkade2n 12 sangat menyakitkan.
- Brayan Munthe Setelah kemerdekaan . . . Reaksi masyarakat karo thd belanda jelas, yaitu meniadakan feodal belanda itu yang berbasis Kuta yang egaliter . . dengan tokoh2 diantaranya Jamin Gt (TRI), Selamat Ginting (Halilintar), Payung Bangun BHL), saat revolusi hampir 100% mengikuti tokoh2 ini, dengan adanya revolusi sosial konteksnya di karo sbenarnya mengembalikan martabat kekaroan, berbeda di simalungun . . revos itu malah melumpuhkan martabat kesimalungunan. terjadinya pembunuhan masa revolusi ya disesalkan di karo, tapi yang korban tdk spt di simalungun tragisnya, makanya sampai saat ini anggota BHL dulu tdk pernah menyembunyikan diri di Karo. Payung Bangun itu yang saya maksud adalah tokoh kemerdekaan dan sahabat Soekarno, anggota parlemen, Ketua Partindo Sumut jaman Orla, pernah menjadi ketua persahabatan Indonesia Unisovyet. Dia pribadi termasuk seorang pribadi yang saya kagumi,orangnya sederhana pintar (fasih bhs belanda,inggris, dan prancis), putra2nya terdidik baik. Penghormatan kepadanya sama dengan ke Selamat Ginting dan Jamin Ginting oleh orang Karo. Jadi berbeda dengan Payung Bangun antropolog IKIP Medan, walau mereka masih kerabat.
- Brayan Munthe Sanina Jarinsen Sumbayak@ sanina akan heran bila refrensinya berdasarkan tradisi Raya,namun itulah tradisi di Saranpadang, itu bukan tiba2, lihat rumah adatnya, geritennya, berciri khaskan karo, begitulah dolog silou, sanina juga akan heran bahwa Tuhan Dolog Silou turut berperan dalam penentuan/pelantikan Sebayak Barusjahe . . . Karena Tuhan Dolog Silou adalah termasuk anakberu Kesebayakan Barusjahe. Saya mohon supaya kita bisa menghargai ciri khas masing2, malah ada sanina kita bermarga Saragih saat berdiskusi dengan saya menyarankan supaya semua bangunan di dolog silou yang berciri khas Karo supaya diganti dengan berciri khas Simalungun (menurut dia) kan tdk mungkin, itu mungkin apabila kita bunuh mereka haha kan gila. Cobalah lihat rumah adat di pinggiran danau toba (horison) berciri khas mirip kemana?
- Masrul Purba Dasuha Nuansa Karo dalam tradisi berbudaya dan bermasyarakat di tengah warga Simalungun di Dolog Silou, begitu juga dengan warga Simalungun di pesisi Danau Toba yg bernuansa Tapanuli terjadi di era belakangan ini pasca Revolusi Sosial, di mana kekuasaan raja sebagai lembaga kontrol sosial dan budaya di tengah masyarakat sudah tdk berfungsi lagi. Kalau dulu setiap warga yang bernaung di bawah kekuasaan raja wajib mematuhi semua aturan dan tatanan yang berlaku secara utuh, tak ada sikap tenggang rasa saat itu.
- Masrul Purba Dasuha Saya sudah melihat foto Tuan Ragaim Purba Tambak Raja Dolog Silou, dia masih mengenakan gotong khas Dolog Silou dengan aksesoris rudang dan doramani dan ini tidak ditemukan dalam model bulang Karo demikian juga aksesorisnya. Ia juga masih mengenakan Hiou Surisuri berwarna hitam bukan Uis Gara yg berwarna merah. Demikian juga para kaum wanitanya juga masih mencirikan kesimalungunan, mereka tdk mengenakan anting-anting besar seperti halnya kaum wanita Karo. Bentuk rumah tradisionalnya juga demikian.
- Brayan Munthe Tuan MPD bisa jadi terjadi perubahan sikap pasca revos, namun sejak dahulu sblm kedatangan Belanda di Dolog Silou telah ada keturunannya yang berbudaya Karo . . . dimana penggunaan marga tarigan itu telah umum, spt di kuta2 . . . ya tarigan tambak, tarigan tua, tarigan gerneng, ginting jawak. Contoh masyarakat Kamp. Karo di Siantar yang beremigrasi sejak jaman belanda, umunya berasal dari dolok silou, mereka banyak jadi pengusaha spt Tarigan Tua, Tarigan Tambak, Targer (sepadan), jadi hal itu telah terjadi sejak lama. Yang jelas saya tahu di Dolog Silou mereka sejak dahulu sangat alergi pendatang dari Toba. Tuan MPD, mengapa juga rumah adatnya berciri khas Karo? ingat Dolog ilou itu adalah kerajaan kuat, maka tidak mungkin dapat di dikte oleh masy. Karo. Menurut saya perlu kita tinjau juga dari strategi kekuasaan yang diterapkan oleh Raja di Dolog Silou, dan juga di kaitkan dengan arsitek (antrologis), baru ketemu . . .
- Masrul Purba Dasuha Karena mmg model rumah tradisional Karo tdk begitu jauh berbeda dgn Simalungun, sebagian orang menganggapnya sama padahal sebenarnya ada perbedaan. Arsitektur Rumah Bolon tdk sama dgn Rumah atau Sapo Mbelin. Menyoal ttg tatanan masyarakat Karo yg egaliter tdk mengenal strata sosial, itu menunjukkan bahwa konsep Sibayak blm seutuhnya berstatus seorang raja seperti halnya di Simalungun, kalau saya melihat mereka itu adalah kelompok orang kaya yg memiliki harta dan tanah, dari situlah status mereka terangkat.
- Masrul Purba Dasuha Mungkin pola itu hanya berlaku di perbatasan kela seperti di Tingkos (Cingkes), karena masyarakat yg mendiami daerah itu juga berasal dari klen Purba yang kemudian berubah jadi Tarigan, namun tidak mempengaruhi interaksi sosial yg terjadi karena masing-masing merasa berkerabat. Yang sangat aneh bagi saya, mengapa kelompok marga Purba itu tetap bersikukuh menyandang marga Tarigan sementara mereka menetap di bawah kekuasaan marga Purba yang notabene adalah sanina mereka. Aneh banget saya melihat itu.
- Brayan Munthe Saya kopi kembali sebagian posting saya di atas . . . Tuan MPD, mengapa juga rumah adatnya berciri khas Karo? ingat Dolog ilou itu adalah kerajaan kuat, maka tidak mungkin dapat di dikte oleh masy. Karo. Menurut saya perlu kita tinjau juga dari strategi kekuasaan yang diterapkan oleh Raja di Dolog Silou, dan juga di kaitkan dengan arsitek (antrologis), baru ketemu
- Brayan Munthe Teori Kekuasaan itu menurut saya sejak dahulu diterapkan Oleh Raja Dolog Silou, kecurigaan Dolog Silau thd serbuan/kudeta datang dari kerajaan simalungun lainnya. Maklum namanya juga nafsu kekuasaan, makanya biar dukungan itu kuat, dia berdiri pada dua budaya, disiko latak cadiaknyo Rajo ko Tuan MPD, bila dia ada gangguan dari arah timur . . . otomatis arah barat dapat bantuan, demikian juga sebaliknya . . . . bla . . bla. . .
- Brayan Munthe Strategi itu juga diterapkan oleh si5kuta dan si7huta malah lebih kompleks lagi . . . . simalungun-karo-toba (pangururan dan silalahi) adalah sistem mitra strategis . . . karena sesuai juga dengan letak geografisnya.
- Masrul Purba Dasuha Oke makkela sudah bisa saya pahami penjelasannya. Banyak hal yang tidak ketahui tentang peristiwa masa lalu di Simalungun dan uraian yang makkela sampaikan sudah cukup mengungkapkan tabir yang tersembunyi di masa lalu. Barangkali teori yang kela sampaikan itu sudah mendekati konteks yg sebenarnya. Perubahan sosial budaya yg terjadi di tengah masyarakat banyak dipengaruhi oleh dialektika politik yang dijalankan oleh para penguasa. Oke makkela terima kasih banyak atas pencerahannya. Sukses selalu buat kela.
- Alie Saragih Semua rmh adat yg ada di Dolog Silou nari Seh ku si7huta, ganti dgn bntk Rmh adat Simalungun.
Demi harkat budaya Simalungun.
Agr tdk ada tarik menarik antara karo dan simalungun.
Jgn katakan itu keunikan dan ciri khas klw menimbulkan berbagai masalah. - Brayan Munthe haha jangan emosi sanina, itu tdk mungkin, yang buatkan ketuhanan dari kedua kerajaan itu, jangan cara hitlerlah sabar sanina
- Brayan Munthe Dari sekarang harus kita lihat simalungun apa adanya, karena hal semacam itu telah berlangsung ratusan tahun lalu, mungkin telah berlangsung 15 generasi, kalau spt gaya sanina Alie, kalaulah pardologsilou, parsi5kuta, dan parsi7huta hasimalungunnya anda nafikan terus tujuannya apa, kan kontra produktif. anda tahu Enggak bagaimana harkat simalungun itu diangkat dari keterpurukannya melalui PMS, dan GKPS siapa tokoh yang terkenal disitu?
- Alie Saragih Itu lah sebab ny org blg identitas budaya simalungun itu tdk jelas kata org.
Ya krn sprt itu tu. Kadang kt jeles dgr omongan org ky gtu tpi emg kenyataan nya.
Semua abu2.
Kepengen jg sy wawancarai org2 dolok silou ini apa sebabnya bisa sprt itu.
Opungku par Saran Padang saragih simarmata roh hu pesta ni tulang ku marbhs simalungun janah adat simalungun do sidea, tpi anak2 ni ijai do homa tading marbhsa karo use.
In pojam heran bah.
Ija perpanganen si la tengka nini homa.
Ma gawat on. - Brayan Munthe itu telah terjadi sejak dahulu sanina, disitu kita berbeda pandang sanina, menurut saya disitulah hebatnya, bak spt swiss di eropah, dia tegak terus dlm keberagamannya . . . pernah enggak sanina belajar tentang budaya swiss? kalo sdh sanina akan bangga dgn hasimalungunan yang sanina sandang.
- Alie Saragih Jd sy tdk menyalah kan org mengatakan sprt itu kpd kita simalungun.
Karena patokan adat budaya itu adalah keseragaman.
Toba seragam,karo seragam, mandailing seragam, dtg sim abu2. Dgn bangga pula blg itu keunikan dan kebanggaan.
Apa itu kebanggaan?
Itu kemerosotan pemirsa2.
Jgn bangga dgn itu. - Alie Saragih Ibarat dlm sebuah organisasi, perlu di konsolidasi penduduk2 dolsi,si5kuta,dn si7huta ini.
Perlu di ospek jg.
Hahahaha
Klo karo ya karo sj, simalungun ya simalungun aja. - Alie Saragih Mungkin awal ny berat org2 sana menerima saran sy itu.
Dn memang wajar.
Tpi lama kelamaan pasti akn terima jg. - Alie Saragih Tuan si5kuta,si7huta,dolsi pe ma salih na putih hinan ma jd gerger.
Naha ma tongon anggo Tuan ni pe ma simbei.
Marsibaen gumei ni ma da. - Alie Saragih Kalo dia ke karo ya gpp.
Jd jelas dia.
Dimana2 bkn hanya di simalungun sendiri tpi d etnis2 lain, ma sihataon par dolsi,si5kuta,si7huta on.
Heran anjanah longan ma halak mangidah. - Brayan Munthe haha dia yang berhak menentukan dirinya sanina, sedangkan saat raja marompat dahulu saja tdk bisa mengatur mereka, pada hal jaman otoriter. kalo skrg apalagi aneh saninaku ini, what wrong about you sanina
- Alie Saragih Sy yakin pd zaman raja maroppat blm seperti itu.
Sebab Tuan Dori jg pernah bilang klo leluhurnya pernah berkata pd beliau bhw dahulunya Si5kuta itu tok simalungun bkn sprt skrg ini. - Brayan Munthe saat jaman maroppt dulu juga sdh begitu sanina, di dolog silou sdh begitu, kalo di tongging, memang budayanya beda, disana tdk ada gonrang sanina. dan bukan masuk kerajaan simalungun malah
- Brayan Munthe sanina diskusi dengan siapa, di daerah itu masyarakatnya egaliter, spt masyarakat karo, tdk ada hak siapapun untuk memaksakan kehendak disana
- Brayan Munthe dia itu ada di karo sanina, jadi sanina hrs membutuhkan informasi banyak, namun sanina hebat berani bicara lantang dlm ketidak tahuan , mantap
- Masrul Purba Dasuha Mase boi sonon. Hutongahi ma lobei tene, lawei Alie Saragih saya sudah memahami kondisi yg terjadi dan kita harus menyadari bahwa konteks demikianlah yg terjadi dalam ranah sosial & budaya Simalungun saat ini. Kita juga harus mengakui bahwa orang Simalungun sgt mudah beralih menjadi suku lain, tidak teguh pada pendirian, tingkat tenggang rasanya tinggi sehingga membuatnya hanyut terbawa arus. Perubahan sosial & budaya yg terjadi adalah fakta yg tidak bisa dielakkan dan merupakan bagian dari dinamika hidup.
- Masrul Purba Dasuha Inilah yang menjadi tugas kita untuk menstabilkan budaya dan jati diri Simalungun kepada tatanan yg sebenarnya. Apakah kita mampu merekonstruksi budaya Simalungun itu kembali ditengah masyarakat yg sdh menjiwai adat suku lain selama ratusan tahun. Apakah kita mampu mengembalikan identitas yg saat ini disandangnya kepada identitas yg sebenarnya. Formula apakah yg bisa kita jalankan untuk mensukseskan kedua program ini. Sikap progresif dan frontal tidak bisa dijadikan solusi untuk mengatasi hal ini lawei.
- Brayan Munthe Tuan MPD@ Saninaku Alie . . . saya sangat tidak setuju pelecehannya thd dolog silou, si5kuta, si7huta, tanpa disadarinya saninaku itu mengerdilkan hasimalungunan itu sandiri, apakah dia anggap hebat dari par dolog silou, si5kuta, si7huta. Cobalah kita lihat kiprah mereka di P. Jawa, karena disinilah kehebatan itu tampak, tdk hanya di jl pancing.
- Masrul Purba Dasuha Sudahlah kela, biarlah dulu dia melakukan interview dan observasi ke Dolog Silou dan Silimakuta kela. Itu perlu dilakukan untuk lebih memperluas pandangannya terhadap fenomena masyarakat yang ada di sana. Menurut saya kembali kepada format kesimalungunan itu mmg perlu dan ini merupakan suatu bentuk perjuangan kita dalam melestarikan dan mengembalikan tatanan budaya Simalungun itu secara utuh. Bila fenomena ini kita biarkan dikuatirkan akan semakin merongrong dan melemahkan budaya Simalungun itu sendiri.
- Alie Saragih Lawei MPD@ Dma patorang ham jelas2.
Intini kemerosotan yg terjadi kan?
Jd apakah hrs kita maklumi, kt biarkan, dn kita banggakan?
Sy rasa tdk. - Alie Saragih Bkn masalah hebat atw tdk, bkn masalah d jln pancing atw d p.jawa.
Gk ada hubungan nya.
Klo udh d pulau jawa udh hebat rupanya?
Hebat apanya.
Patorang ham ma tongo jelas2 sanina ku.!
I p.jawa pd sidea sedo simalungun i pabagal2 sidea.
Karo do.
Ganup parsadaan ni parantou na hun 3 daerah ai na dong i p.jawa identik dgn karo do.
Budaya karo do i kembg kon sidea ijai.
Jd ija do hebat ni ai? - Alie Saragih Klo masalah marantou, atap kul i p.jawa do au pe boi do anggo nai uhur hu.
Aha payah ni ai anggo i PTS do.
Par na 3 daerah ai bahatan hu PTS do sidea Kuliah i jawa an.
Bahat do kwn hu tikki SMA par 3 daerah an, ulang antara PTN Na i jawa, i P. Sumatera on pe lang masuk.
1 pe lang.
Akhr ni hu PTS.
Jd ija hebat ni.
Ganupan ai personal do lang mewakili daerah. - Djaja Surapati Saragih Kemungkinan besar karena geografisnya. Sedangkan yang linnya mempunyai karakteristik yang mirrip, cocok untuk perkebunan. Perlu diingat kalau kedatangan kolonial Belanda, itu dibawa ole VOC, Perusa
haan dagang, bisnis. Mendomplenglah kekuasaan dan militer. Kita ingat pemerintahan Hindia Belanda dulu dipimpin oleh Gubernur Jenderal. - Brayan Munthe Sanina AS bgm kabar sehat2 do kan. kalau di Jawa kompak do hamani parsimalungun, parkaro, dohot partoba, lang pola manonjol akka sub-sub,di habatakon do nahami ijon marsada.
- Karles Hasiholan Sinaga Apakah statement Belanda Memecah Simalungun dalam konteks karolanden itu kita iyakan?
Bagi saya statement ini masih perlu di pertanyakan.
cuma kalau statement ini dipaksa maka semua akan bias. - Brayan Munthe Lae KHS, diatas adalah hasil analisa dari informasi yang diposting, kalau ada perasaan lae menggelitik, silakan berikan opini.
- Karles Hasiholan Sinaga kita mulai dulu dari Statement lawei, apakah belanda itu benar memecah Simalungun waktu itu?
- Nagurata copas korte verklaring ......... dari tulisan Bapa Ivan Taniputera
Jumat, 29 Juli 2011
Daftar Swapraja-swapraja Yang Ada di Awal Kemerdekaan
SUMATERA
1.Deli dengan kontrak panjang 17 September 1938.
2.Serdang dengan kontrak panjang 17 September 1938.
3.Langkat dengan kontrak panjang 17 September 1938.
4.Asahan dengan kontrap panjang 17 September 1938.
5.Kuala Ledong dengan kontrak panjang 17 September 1938.
6.Kotapinang dengan pernyataan pendek 25 Agustus 1907.
7.Panai dengan pernyataan pendek 9 Oktober 1907.
8.Bila dengan penyataan pendek 8 Juni 1916.
9.Indrapura dengan pernyataan pendek 25 Juli 1924.
10.Sukudua dengan pernyataan pendek 25 Juli 1924.
11.Tanahdatar dengan pernyataan pendek 15 Februari 1908.
12.Pasisir dengan pernyataan pendek 15 Februari 1908
13.Limapuluh dengan pernyataan pendek 15 Februari 1908.
14.Tanahjawa dengan pernyataan pendek 3 Januari 1922.
15.Siantar dengan pernyataan pendek 11 Oktober 1916.
16.Panai dengan pernyataan pendek 20 Desember 1907.
17.Raya dengan pernyataan pendek 20 Desember 1907.
18.Dolok Silau dengan pernyataan pendek 20 Desember 1907.
19.Purba dengan pernyataan pendek 20 Desember 1907.
20.Silimakuta dengan pernyataan pendek 20 Desember 1907.
21.Lingga dengan pernyataan pendek 13 Maret 1936.
22.Barusjahe dengan pernyataan pendek 11 Oktober 1916.
23.Suka dengan pernyataan pendek 20 Desember 1907.
24.Sarinembah dengan pernyataan 21 Mei 1926.
25.Kutabuluh dengan pernyataan pendek 20 Desember 1907.
............... selanjutnya
http://sejarahastrologimetafisika.blogspot.com/2011/07/daftar-swapraja-swapraja-yang-ada-di.html - Nagurata Wapen van Pematangsiantarhttps://www.facebook.com/photo.php?fbid=118726338270332&set=a.117112581765041.20661.100003988992715&type=3&src=https%3A%2F%2Ffbcdn-sphotos-d-a.akamaihd.net%2Fhphotos-ak-prn1%2F531242_118726338270332_1041150182_n.jpg&size=400%2C319
http://kitlv.pictura-dp.nl/all-images/weergave/record/?id=ac26947e-8cbe-4595-ae91-03c9d41ac93b
http://girsangvision.blogspot.com/2012/01/gallery-photo-simeloengoen-3.html
No comments:
Post a Comment