Wednesday, March 20, 2013

Merga Silima

Berdasarkan Keputusan Kongres Kebudayaan Karo. 3 Desember 1995 di Sibayak International Hotel Berastagi, pemakaian merga didasarkan pada Merga Silima, yaitu:

1. Karokaro
2. Ginting
3. Peranginangin
4. Sembiring
5. Tarigan

I. Karokaro
A. Karo-Karo Purba, merga ini menurut cerita berasal dari Simalungun. Dia disebutkan beristri dua orang, seorang puteri umang dan seorang ular.
Dari isteri umang lahirlah merga-merga:

1. Purba, merga ini mendiami kampung Kabanjahe, Berastagi dan Kandibata.
2. Ketaren, dahulu merga Karo-Karo Purba memakai nama merga Karo-Karo Ketaren. Ini terbukti karena Penghulu rumah Galoh di Kabanjahe, dahulu juga memakai merga Ketaren. Menurut budayawan Karo, M.Purba, dahulu yang memakai merga Purba adalah Pa Mbelgah. Nenek moyang merga Ketaren bernama Togan Raya dan Batu Maler (referensi K.E. Ketaren).
3. Sinukaban, marga ini sekarang mendiami kampung Kaban.
Sementara dari isteri ular lahirlah anak-anak yakni merga-merga:
4. Karo-Karo Sekali, marga ini mendirikan kampung Seberaya dan Lau Gendek, serta Taneh Jawa.
5. Sinuraya/Sinuhaji, merga ini mendirikan kampung Seberaya dan Aji Siempat, yakni Aji Jahe, Aji Mbelang dan Ujung Aji.
6. Jong/Kemit, marga ini mendirikan kampung Mulawari.
7. Samura, yang mendirikan kampung Samura.
8. Bukit

Kelima Sub Merga ini menurut cerita tidak boleh membunuh ular. Ular dimaksud dalam legenda Karo tersebut, mungkin sekali menggambarkan keadaan lumpuh dari seseorang sehingga tidak bisa berdiri normal.

B. Barus, merga Karo-Karo barus menurut cerita berasal dari Baros (Tapanuli Tengah). Nenek moyangnya Sibelang Pinggel (atau Simbelang Cuping) atau si telinga lebar. Nenek moyang merga Karo-Karo Barus mengungsi ke Karo karena diusir kawan sekampung akibat kawin sumbang (incest). Di Karo ia tinggal di Aji Nembah dan diangkat saudara oleh merga Purba karena mengawini impal merga Purba yang disebut Piring-piringen Kalak Purba. Itulah sebabnya mereka sering pula disebut Suka Piring. Yang menerima marga Barus di tanah Karo adalah marga Karokaro Purba.

II. Ginting
A. Jawak, menurut cerita Ginting Jawak berasal dari Simalungun. Merga ini hanya sedikit saja di daerah Karo.

III. Peranginangin
A. Bangun, alkisah Peranginangin Bangun berasal dari Pematang Siantar, datang ke Bangun Mulia. Disana mereka telah menemui Peranginangin Mano. Di Bangun Mulia terjadi suatu peristiwa yang dihubungkan dengan Guru Pak-pak Pertandang Pitu Sedalanen. Di mana dikatakan Guru Pak-pak menyihir (sakat) kampung Bangun Mulia sehingga rumah-rumah saling berantuk (ersepah), kutu anjing (kutu biang) mejadi sebesar anak babi. Mungkin pada waktu itu terjadi gempa bumi di kampung itu. Akibatnya penduduk Bangun Mulia pindah. Dari Bangun Mulia mereka pindah ke Tanah Lima Senina, yaitu Batu Karang, Jandi Meriah, Selandi, Tapak, Kuda dan Penampen. Bangun Penampen ini kemudian mendirikan kampung di Tanjung. Di Batu Karang, merga ini telah menemukan merga Menjerang dan sampai sekarang silaan di Batu Karang bernama Sigenderang. Merga ini juga pecah menjadi :

1. Keliat, menurut budayawan Karo, Paulus Keliat, merga Keliat merupakan pecahan dari rumah Mbelin di Batu Karang. Merga ini pernah memangku kerajaan di Barus Jahe, sehingga sering juga disebut Keliat Sibayak Barus Jahe.
2. Beliter, di dekat Nambiki (Langkat), ada satu kampung bernama Beliter dan penduduknya menamakan diri Peranginangin Beliter. Menurut cerita, mereka berasal dari merga Bangun. Di daerah Kuta Buluh dahulu juga ada kampung bernama Beliter tetapi tidak ditemukan hubungan anatara kedua nama kampung tersebut. Penduduk kampung itu di sana juga disebut Peranginangin Beliter.

B. Peranginangin Singarimbun Peranginangin Singarimbun menurut cerita budayawati Karo, Seh Ate br Brahmana, berasal dari Simaribun di Simalungun. Ia pindah dari sana berhubung berkelahi dengan saudaranya. Singarimbun kalah adu ilmu dengan saudaranya tersebut lalu sampailah ia di Tanjung Rimbun (Tanjong Pulo) sekarang. Disana ia menjadi gembala dan kemudian menyebar ke Temburun, Mardingding, dan Tiga Nderket.

Coba dipelajari informasi ini apakah sudah benar. Soalnya walaupun dikatakan Purba Simalungun yang menjadi orang pertama yang menetap di tanah Karo saya masih belum sependapat. Terima kasih
  • Djaja Surapati Saragih Ginting ini masih belum lengkap sub2nya, seperti Ginting Suka, Ginting Munte dll. Bagi saya belum jelas apakah ada hubungan Ginting Munte dengan Munte atau Saragih Dajawak dengan Ginting Jawak.
  • Djaja Surapati Saragih Dan ada lagi Ginting Saragih. Ada tidak kaitannya dengan Saragih.
  • Dearman Damanik Kalau Sembiring, bgmn bisa dikatakan sama dengan Sipayung dalam suku Simalungun? trims untuk infonya.
  • Sita Damanik SUKA ,
  • Brayan Munthe DD@ Sipayung kalau di karo Sembiring Sinupayung, jadi di Karo Sinupayung setaraf dengan marga lainnya dlam merga silima
  • Karles Hasiholan Sinaga Mengatakan Purba Simalungun yang menetap pertama di karo sulit karena Marga Karo-Karo PUrba tidak merasa ersenina sama PUrba Simalungun dan sepeti kita tahun purba Simalungun itu padanya Tarigan di Karo. mohon koreksi jika salah.
  • Brayan Munthe Biar Tuan MPD yang comment masalah Purba ini
  • Karles Hasiholan Sinaga Dan satu point penting Karo sudah mulai menyatukan sejak 3 Desember 1995, baru sebenarnya tapi sudah mantaplah, meski ada yang mengusuk seperti J Ginting dan MU Ginting, tapi dari komen salah satu dari mereka saya pernah baca jadi kelihatan sebenarnya merga silima itu masih perlu dibenahi di banyak lini, Contoh yang saya tahu : banyak kita tahu bahwa sembiring dengan sembiring bisa saling menikahi (yang saya tahu Sembiring Pandia hanya tidak boleh ke sembiring Pandia saja - mohot ralat kalau salah.).
    Kemudian salah satu dari mereka menulis bahwa terjadi juga di Perangin-angin mergana yaitu Sebayang dengan yang lain (sumber lain mengatakan bahwa Sebayang bukan dari Marga Sinaga tapi dari Gayo).
    Sehingga Sebayang bisa menikah dengan marga perangin-angin lainnya (tidak tahu kalau masih ada batasan). Sebayang ini adalah putra dari Raja Lambing di Alas.

    Yang unik itu Sinurat di karo juga masuk perangin-angin kemungkinan besar padan dengan Sinaga Di Simalungun terbawa ke Karo.
  • Karles Hasiholan Sinaga dan kerna "dongkolnya" aku dengan MUG dan JG akhirnya ku search di google tentang Raja Lambing lalu ketemu dan kukutip dari wikipedia.org.
    Menurut Iwabuchi (1994:10) Raja yang pertama kali bermukim di Tanoh Alas adalah terdapat di Desa Batumbulan yang dikenal dengan nama RAJA LAMBING yaitu keturunan dari RAJA LOTUNG atau dikenal dengan cucu dari GURU TATAE BULAN dari Samosir Tanah Batak
    http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Alas
    lalu kutelusuri lagi dapatlah : menurut "pengakuan orang Toba" dari Toga Pandiangan, Raja Lambing adalah keturunan (anak tertua) Pandiangan.
    Masalahnya: saya belum dengan langsung dari mulut marga sebayang.
    mohon koreksi jika salah.
  • Yosua Salang Say Effendy Karles Hasiholan Sinaga :
    sembiring kembaren yg gak boleh menikahi sembiring kembaren
    atau sembiring yg lainnya ,....

    tp
    kita tunggu berita dr pak Masrul Purba Dasuha
    waktu dan tempat kita persilahkan buat tuan
    Masrul Purba Dasuha untuk bercerita dan berkomentar ,....



    hmm ,....
  • Franz Saragih Garingging Garingging jg satu opung dgn Ginting yaitu Aji Niembah. Mohon jg penjelasannya,
  • Brayan Munthe Lae KHS@ Seminar desember 1995 itu, sebenarnya smp saat ini tdk ada respon dari masy. Karo, seminar itupun tdk jelas mengatasnamakan siapa. Tampaknya apa yang dihasilkan oleh seminar itu spt terabaikan, nanpaknya peserta seminar itu mungkin juga tdk begitu menguasai tentang seluk-beluk budaya karo. Karo yang terikat dalam silima merga, sebenarnya hanya ada dua marga yang menyatakan mereka sada/seketurunan, yaitu tarigan dan ginting, dimana terlihat dalam acara adat dan pencantuman marga sehari2, tdk pernah ginting atau tarigan dlm acara adat terlontar sebutan subnya spt sibero, gerneng, gersang, dll. Demikian juga Ginting. Tiga marga lainnya karo2, sembiring, dan perangin2 mereka umumnya cenderung mengenalkan diri melalui sub-subnya, baik dalam acara adat, maupun pencantuman marga sehari2. KHS, benar Raja Lambing (sebayang dan selian) adalah saudara Pandiangan, dan mereka punya pustaha (disebut pustaka nini pagar), persatuan marga ini di jkt skrg adalah Raja Lambing. Tentang Sinurat, pernah saya tanya kepada mereka ini, menyatakan asli perangin-angin kutabuluh, disebut sinurat karena pada masanya sinurat termasuk intelektual di jamannya karena sdh bisa membuat surat. Harus dibedakan dengan Sinurat dari toga silahisabungan kalau ke karo adalah sembiring si man biang. Jadi masalah perkawinan antar sub-sub dlm sembiring dan perangin2 itu sah dan lazim dalam adat karo, masalahnya ada yang membuat seminar serta ingin mengatur2 tata acara adat, ya aneh, berarti segelincir orang ini sebenarnya tdk memahami dan mengarifi budaya karo yang hidup.
  • Yosua Salang Say Effendy MERGA SILIMA
    =========
    Orang Karo dapat dikenal dari marga/merga nya
    Orang Karo mempunyai 5 marga/merga induk
    yaitu :
    I. Ginting
    II. Karo - Karo
    III. Perangin - Angin
    IV. Sembiring
    V. Tarigan

    [urutan marga/merga sesuai abjad]

    kelima induk marga ini disebut SILIMA MERGA/MARGA
    kelima induk marga/merga masing - masing mempunyai cabang , yaitu :
    I. Ginting terdiri dari 16 cabang
    1.ajartambun [rajamerahe]
    2.babo [gurubenua,munte,kuta gerat]
    3.beras [lau petundal]
    4.capah [ bukit kalang]
    5.garamata [rajatengah,tongging]
    6.gurupatih [sarimunte,buluh naman,naga,laukapur]
    7.jadibata [juhar]
    8.sugihen [sugihen,juhar,kutagugung]
    9.suka [suka,lingga julu,naman,berastepu]
    10.jawak [cingkes]
    11.manik [lingga,tongging]
    12.munte [kutabangun,ajinembah,tongging,kubu,dokan,bulan jahe]
    13.serragih [lingga julu , surbakti]
    14.sinusinga [singa]
    15.tumangger [kidupen,kemkem]
    16.pase [tiada berita]

    II. Karo - Karo terdiri dari 18 cabang
    1.barus [barus jahe,sipitu kuta]
    2.bukit [buluh awar , bukit]
    3.gurusinga [gurusunga , rajaberneh , raya]
    4.kaban [pernantin , lau lingga , bintang meriah , buluh naman , sumbul , kaban tua]
    5.kacaribu [kacaribu , kutagerat , kerapaten]
    6.kemit [kutabale , mulawari]
    7.ketaren [ketaren , pertampilen , raya , sibolangit]
    8.purba [kabanjahe , berastagi , laucih]
    9.samura [samura]
    10. sekali [seberaya]
    11.sinubulan [bulan jahe , bulan julu]
    12.sinuhaji [aji siempat , kuta bungke]
    13.sinukaban [sumbul , kaban]
    14.sinulingga [lingga , bintang meriah , gunung merlawan]
    15.sinuraya [singgamanik , bunu raya , kandibata]
    16.sitepu [naman , suka nalu , beganding , sirumbia]
    17.surbakti [surbakti , gajah , nangbelawan]
    18.ujung [ujung , gajah]

    III. Perangin - Angin terdiri dari 18 cabang
    1.bangun [batu karang,payung,selandi,jinabun,pernampen,jandimeriah]
    2.benjerang [kuta mbelin ,sikodon kodon,batu karang]
    3.kacinambun [kacinambun]
    4.keliat [marding ding ,bukum]
    5.laksa [juhar]
    6.mano [pergendangen]
    7.namoaji [jinabun , kutabuluh]
    8.penggarun [susuk]
    9.perbesi [perbesi]
    10.pencawan [perbesi,temburun,kutambaru,mardingding]
    11.pinem [juhar,sikodon kodon ,kacinambun]
    12.sebayang [kuala ,gunung,perbesi]
    13.singarimbun [temburun,mardinding,kutambaru]
    14.sinurat [kerenda ,singgamanik,kerapaten]
    15.sukatendel [sukatendel ,kutabuluh gugung ,buah raya]
    16.tanjung [berastepu ,tanjung,pernampen]
    17.ulunjandi [juhar]
    18.uwir [singgamanik]

    IV. Sembiring terdiri dari 19 cabang
    1.berahmana [kabanjahe,limang,perbesi]
    2.bunuhaji [beganding,kuta tonggal,sukatepu]
    3.busuk [kidupen,lau perimbon]
    4.colia [kubu colia,seberaya]
    5.depari [seberaya,munte ,perbesi]
    6.gurukinayan [gurukinayan]
    7.keling [juhar ,raja tengah]
    8.keloko [pergendangen]
    9.kembaren [sampe raya , liang melas]
    10.maha [lau renun]
    11.milala [sarinembah,munte,biak nampe,jaberneh]
    12.muham [perbesi,susuk]
    13.pande bayang [gurusinga ,buluh naman]
    14.pandia [beganding ,payung , seberaya]
    15.pelawi [aji jahe ,kandibata ,perbaji,singgamanik , hamparan perak]
    16.sinukapur [pertumbuken ,sarintonu]
    17.sinulaki [silalahi ,pernantin / belinun]
    18.sinupayung [jumaraja ,nageri]
    19.tekang [kaban , lingga]

    V. Tarigan terdiri dari 13 cabang
    1.bondong [lingga]
    2.gana - gana [batu karang]
    3.gerneng [cingkes]
    4.gersang [berastepu , nagasaribu]
    5.jompong [pergendangen]
    6.pekan [sukanalu]
    7.sini purba [purba / simalungun]
    8.selangit [gunung meriah]
    9.sibero [juhar,tiga beringin , selakkar , munte , lingga , tanjung]
    10.tambak [kebayaken , sukanalu , bawang , ujung bawang]
    11.tua [pergendangen , gunung paribun]
    12.tambun [nagaraja , rakut besi]
    13.tegor [suka , guru benua]
  • Brayan Munthe Sanina FSG@ Ajinembah bukan hanya berkeyakinjan, tapi memastikan bahwa Pinangsori itu adalah putra pengulu ajinembah, yang berangkat dari perjalangan garingging bersama rombongan dan peliharaah kesayangannya kerbo sinanggalutu . . . berangkat ke taneh timur . . . . singkat kata yang mendirikan ketuhanan raya, cuma karena sering/ada juga garingging itu mengatakan bukan demikian, tapi hanya singgah ke kawasan ajinembah/garingging, itu masalahnya. Jadi dimata Ajinembah/Tongging, Pinangsori itu Munthe, nah bagaimana pendapat FSG.
  • Alie Saragih Tpi kenapa di jd garingging sanina?
    Setau sy munthe itu maw merantau kemana,ke etnis mana pun tetap munthe.
    Knp sipinang sori garingging?
    Tentu punya sejarah.
  • Brayan Munthe Sanina AS@ umumnya munthe itu kemana2 tetap munthe, tapi tdk mutlak, spt ada juga dari ajinembah ke Perbesi menjadi ginting tampune, Sejarah mengapa menjadi garingging, yang paling tahu pargaringging sandiri, kalau menurut saya dia menyatakan garingging karena berasal/kenangan dari garingging (tempat pengembalaan ajinembah). Logikanya sanina kalau pinang sori dulu orang biasa dan bukan putra ajinembah tidak mungkin dia punya wilayah garingging, karena masa itu posisi ajinembah adalah kerajaan yang kuat, tapi mengapa garingging enggan dikaitkan dengan Munthe? disini banyak analisanya . . . maklum ajinembah itu bnyak putra . . . jadi bisa saja terjadi gesekan. Seterusnya saat dia ke Tanah Timur konon disitu kan terjadi peperangan, dmn pinang sori membantu damanik sebagai penguasa, sebagai imbalannya pinang sori diberi wilayah dan damanik lady.
  • Gank Jurdil Yosua Salang kamu itu ngutip dari google, bilangin aja google, ngapa hrus malu sih. Di google banyak mah daftar marga karo tp penjabarannya kurang.
  • Djaja Surapati Saragih Dari uraian Brayan Munthe dan Yosua SSE, sda kemiripan keberadaan Saragih di Simalungun dan Ginting di Karo. Yakni cenderung tidak menggunakan sub marganya. dan mereka yang datang di daerah itu lalu masuk sebagai sub marga dimana ia dikategorikan. Pada uraian teman2 itu terlihat seperti Ginting Tumangger. asalnya dari Dairi. Sebagian kecil ada yang memakai subnya Sebagian besar selalu memakai Gintingnya. Begitu juga Saragih.
  • Brayan Munthe Sanina DjSS@ dlm setiap profesi adat karo, tidak pernah terdengar sebutan sub marga ginting, selalu disebut ginting saja, demikian dlm pencantuman marga oleh seseorang, . . . Anu Ginting, hampir tdk pernah kita baca Anu Babo . . . . ya demikian juga kayaknya spt saragih.
  • Yosua Salang Say Effendy .

    Gank Jurdil :
    iszszs ,....... kok bisa berfrediksi sprti ini eah ?

    Yosua Salang kamu itu ngutip dari google, bilangin aja google, ngapa hrus malu sih. Di google banyak mah daftar marga karo tp penjabarannya kurang.



    kita ada bukunya omz ,.... lagian kita ingat kok semua urutan dan cabang marga nya



    BTW
    terima kasih sudah mengatakan saya copast dr google

    hehehehehehehehehehehehehe

    trs pak Masrul Purba Dasuha nya dimana eah ?
  • Fransis Kennedi Girsang Tftt gak usah d permasalahkan dr google atau dr buku....manusia jg yg bikin....
  • Sita Damanik Kalau disebut Purba SILANGIT DISIMALUNGUN ,DIKARO DISEBUT TARIGAN SILANGIT .dan ini Banyak asal DOLOK SILAU .
  • Karles Hasiholan Sinaga Ada teman marga surbakti mengatakan bahwa hasil seminar itu (apa sama atau tidak kurang tahu saya) mengatakan bahwa Karo itu artinya Heterogen, bukan satu garis keturunan, jadi konsep merga Silima adalah menyatukan yang berbeda dalam kedekatan.
    kalau ini berjalan 100% (tidak ada gengsi tiap2 sub marga lagi dan tidak menikah dalam rumpun yang sama) tinggal menunggu waktu Karo itu akan jadi Batak terkuat...
  • Karel Girsang Suku Karo Tidak pernah Mengaku suku Batak. Karo = Karo.
  • Yosua Salang Say Effendy Karel Girsang :
    banyak yg pro ,
    banyak jg yg kontra .
    hmm ,...............
    tp
    ada yg nggak sadar
    dan sadar
    mengatakan

    "Karo bukan Batak"
    namun anehnya mereka
    memakai sesuatu yg dipakai
    oleh "Batak" umumnya .



    hmm ,.....
  • Masrul Purba Dasuha Kela Djaja Surapati Saragih. Saya memosting status ini sebenarnya bukan bertujuan membahas marga-marga Karo. Di atas bisa diamati setiap marga yg menjurus ke Simalungun itulah yg saya kutip utk disharing dan didiskusikan, marga Karo lain yg tidak ada kaitannya dgn marga Simalungun tdk saya masukkan. Secara umum saya mengetahui sejarah marga-marga Karo, namun secara khusus ada sejumlah cabang yg tidak saya ketahui asal-usulnya. Terbentuknya marga & suku Karo menurut saya paling akhir dari sekian suku Batak.
  • Jhonson Simamora Karo tidak mau mengaku orang Batak krn sejarah lama "marbada" soal lapak, batas kampung, ego merasa lebih dari Batak..,.itu menurut pemahaman pribadi.,mohon diperbaiki bila tdk benar. Horas!
  • Brayan Munthe Simamora, apa yang anda bahas ini kok enggak nyambung
  • Alie Saragih Hahahaha
  • Djaja Surapati Saragih Betul MDP, saya juga lebih kepada marga saya, Saragih dan kaitannya dengan Ginting.Atau kalau diprrluas persintuhan beberapa sub marga di Karo dengan sub marga di Simalungun. Beberap contoh sudah disebut, namun belum tuntas terjawab. Saragih dengan Ginting Seragih, Munte dengan Ginting Munte, jawak degan Dajawak, Purba Silangit dengan Tarigan Silangit dlnya.
  • Masrul Purba Dasuha Lae Jhonson Simamora mohon nyambunglah dgn topik pembicaraan seperti yg Kela Brayan Munthe minta agar kita bisa mengetahui benang merah suku kita masing-masing. Soal enggannya org Karo mengaku Batak tak ada kaitan dgn marbada urusan tapal batas, daerah mana rupanya yg berbatasan antara Karo dan Toba, setahu saya tidak ada. Kela DJSS soal kelompok marga Siwah Sada Ginting tak ada kaitannya dengan marga di Simalungun, ikatan mereka lebih erat ke Pakpak sebagai asal kelompok marga ini.
  • Masrul Purba Dasuha Mengenai Saragih dan Ginting Seragih, menurut JH Neumann marga Seragih di tanah Karo sudah lama dan dari sinilah menyebar ke Simalungun jadi Saragih dan ke Toba jadi Saragi. Inilah yg masih simpang siur dan menurut saya pemikiran ini kurang beralasan, pasalnya marga Ginting Seragih itu jumlahnya sangat minor di tanah Karo jauh berbeda dgn populasi Ginting yg lain. Saya baru sekali berkenalan dgn merga ini waktu saya masih kuliah dan waktu itu saya lalai menanyakan sejarah terbentuknya marganya.
  • Masrul Purba Dasuha Soal marga Munthe, Manik, Pase, dan Jawak, aslinya bukan lahir dari marga Ginting, mereka adalah kelompok masyarakat penghuni Si Pitu Huta yg meliputi Tongging, Ajinembah, dan sekitarnya, mungkin kela Brayan Munthe bisa meralat dan menambahkan. Terbentuknya marga Ginting dilatarbelakangi oleh kelompok Siwah Sada Ginting yg datang dari Suak Kelasen, tanah Pakpak lalu menuju Samosir terus ke Sitinjo hingga sampai ke Guru Benua, tanah Karo. Sejak itulah muncul marga Ginting di tanah Karo.
  • Brayan Munthe Sanina DjSS@ Sejak dari dahulu kepd kita telah ditanamkan bahwa Ginting itu bersaudara dengan Saragih. Walaupun berbeda etnis tdk pernah diperkenankan adanya perkawinan antara Saragih dengan Ginting. Demikian juga antara Tarigan dengan Purba. Hanya kedua merga ini yang saya lihat konsisten sekali menjalin persaudaraan baik di Simalungun, maupun di Karo, ini tentu karya nenek moyang yang hrs kita acungi jempol.
  • Masrul Purba Dasuha Lalu kemudian datanglah marga-marga lain seperti Munthe, Manik yg berasal dari marga Manihuruk-Toba, lalu marga Jawak dari Sijabat-Toba, marga Pase datang dari Kerajaan Pasai di Aceh Utara, juga Saragih dari Simalungun. Mereka semua menggabungkan diri ke dalam marga Ginting sejak saat itu merekapun jadi bagian yg tak terpisahkan dengan marga tsb. Jadi menurut saya bukan Ginting Seragih yg ke Simalungun, melainkan Saragih yg ke tanah Karo. Dan pemikiran yg berasal dari saya ini semua msh hipotesa.
  • Brayan Munthe Tdk tahu persis, siapa sebenarnya penyandang Marga Ginting ini awalnya, ada yang bilang ginting pase yang tertua, namun marga ini malah tdk ditemukan.Siwah sada ginting dan munthe/manik jelas menyatakan asal usulnya.
  • Masrul Purba Dasuha Betul kela, tapi saya rasa tdk salah saya berhipotesa, setidaknya ada yg bisa jadi acuan sementara sebelum adanya temuan baru. Sejumlah pemerhati sejarah Karo mengatakn Ginting Paselah yg tertua, sedang JH Neumann mengatakan Ginting Seragih juga termasuk marga tua di tanah Karo. Mungkinkah Pase yg menjadi cikal bakal lahirnya Ginting ataukah Seragih, arti nama Ginting ini yg perlu dipelajari dan bagaimana awal penyebutannya. Klw mmg Pase yg melatarbelakangi Ginting tentunya pengenalnya adalah Pase Ginting.
  • Masrul Purba Dasuha Demikian juga Seragih kalau mmg dia yg mengawali kelahiran Ginting tentu sebutannya bukan Ginting Seragih tapi Seragih Ginting. Artinya bukan Pase dan Seragih yg berinduk pada Ginting, melainkan sebaliknya. Dari sini dapat diketahui bahwa marga Ginting itu dari awal sudah ada kemudian dimasuki unsur marga lain yg menjadi bawahannya. Mengenal asal Ginting Pase, seorang teman saya berasal dari Gayo menceritakan pada saya kalau marga ini adalah pelarian dari Kerajaan Pasai, makanya dia tetap membawa nama Pasai
  • Yosua Salang Say Effendy siwah sada ginting :

    1.ajartambun [rajamerahe]
    2.babo [gurubenua,munte,kuta gerat]
    3.beras [lau petundal]
    4.capah [ bukit kalang]
    5.garamata [rajatengah,tongging]
    6.gurupatih [sarimunte,buluh naman,naga,laukapur]
    7.jadibata [juhar]
    8.sugihen [sugihen,juhar,kutagugung]
    9.suka [suka,lingga julu,naman,berastepu]
  • Masrul Purba Dasuha Untuk Lae Karles, Karokaro Purba tidak ada bargaining lagi asalnya jelas dari Purba Simalungun, masalah mereka tdk merasa "ersenina" itu hak mereka, namun semua org Karo di luar marga tsb tahu kalau Purba Karo dari Purba Simalungun bahkan seorang marga Karokaro Sinulingga bertutur senina pada saya karena dia tahu bahwa Karokaro Purba adalah seninanya di tanah Karo dan menyadari marga itu adalah bagian dari Purba Simalungun. Mengenai marga Tarigan bukan "padan" tapi memang "ersenina" karena ikatan darah.
  • Masrul Purba Dasuha Lae YSSE. Sepertinya marga Capah tidak termasuk kelompok Siwah Sada Ginting demikian juga Tumangger meski asal kedua marga ini juga dari tanah Pakpak. Ginting Bukit belum termasuk pada catatandu ena nak, eme masukkendu yach. Ginting Bukit nge sikuteh si masuk bas Siwah Sada Ginting labo Capah. Mejuahjuah
  • Brayan Munthe salah copy paste si josua itu
  • Masrul Purba Dasuha Mungkin kela, bahkan orang Karo sendiri banyak yg tidak tahu sejarah marganya, mungkin dari postingan orang Karo yg salah memuat catatan marga tsb sehingga yg mencopas pun jadi kena imbasnya. Hehehehe
  • Masrul Purba Dasuha Babo itu beda sama Bukit bro, Bukit ya Bukit yang tinggal di bukit, kalau si Babo dia lebih tinggi lagi di atas bukit tepatnya di Pusuk Buhit makanya dinamai si Babo. Ia tading ibabona bukit, bagem maksudna yach... Hehehehe
  • Yosua Salang Say Effendy Masrul Purba Dasuha
    &
    Brayan Munthe:
    Mungkin ginting Bukit yg dimaksud adalah CAPAH

    sekelumit kisah tentang siwah sada ginting:

    Anakna sisepuluh ndai sada diberu si Bembem gelarna, sidilaki sada gelarna si Babo, sada gelarna si Gurupatih, sada gelarna si Suka, sada gelarna si Beras, sada gelarna si Sugihen, sada gelarna si Jadibata, sada gelarna si Bukit, sada gelarna si Garamata, ras sada gelarna si Jertambun, si Babo ema anakna singuda, si Jertambun eme sintua. E maka siwah lubukna perpangiren i tapin Lau Guci Gurubenua.


    terima kasih sudah mengingatkan
    maklum sudah dini hari

    _/\_
  • Masrul Purba Dasuha Ini baru bener mas bro, mantap. Bujur ras diatei tupa
  • Brayan Munthe Benar itu Tuan MPD, fakta generasi karo skrg jarang mengetahui sejarah marga yg mrk sandang, bahkan mungkin orangtuanya juga haha, . . . cuma karena peradaten karo tetap konsisten terlaksana, hanya melalui prosesi adat inilah sebagai pengingat kekaroannya. Pengalaman saya di P. Jawa banyak sekali karo generasi sekarang lahir di jawa kawin ke luar etnis, agama yang beragam, namun masih bisa dilaksanakan prosesi pernikahannya dgn adat karo. Mereka2 yang lahir di jawa inilah sebenarnya bibit unggul namun telah beremigrasi secara geografi, juga secara sosial budaya. bagaimana for next generation, waktulah menjawabnya.
  • Dearman Damanik Maaf, jika saya salah; Bagaimana dengan Ginting Made? apakah tdk termsk bagian dari Ginting? Makasih Infonya.
  • Brayan Munthe haha ini ada marga baru ginting made, ya DD
  • Dearman Damanik saya pernah dengar dr teman saya bermarga ginting suka, saat itu saya bertanya, "mengapa Ginting kamu ada suka? dan berapa sebenarnya Ginting? dia menerangkan seadanya mungkin, maklum saya jg tdk tau soal marga kita suku karo. Trus..dia menyebutkan ada Ginting Made. Dan saya balik bertanya, apakah ada hubungan dengan nama orang kita dr Bali? Dia gak bs jawab lagi. Saya bs mengerti, krn dia lahir dikota, besar diperantauan. Bisa diterimakan? mksh infonya
  • Masrul Purba Dasuha Betul Kela Brayan Munthe, hampir semua suku demikian tidak hanya rumpun Batak, ketidaktahuan itu tdk hanya dirasakan generasi muda, dari kalangan generasi tua pun banyak yg alpa terhadap sejarahnya sendiri apalagi sejarah org lain. Itulah yg mengakibatkan sehingga banyak marga Tarigan khususnya yg pengetahuannya tidak sampai ke Purba Simalungun. Akibatnya banyak Tarigan yg tidak merasa bagian dari Purba, justru mereka mengatakan Purbalah yg berinduk pada Tarigan buktinya ada Tarigan Purba.
  • Jhonson Simamora @MPD: Bujur amang! (Purba - Manalu - Simamora). Batak Toba...Toga Simamora di Doloksanggul Humbahas. Mejuah'juah'!
  • Masrul Purba Dasuha Lawei Dearman Damanik. Mungkin itu Ginting yg berasimilasi dengan keturunan I Made Brata, makanya disebutlah dia Ginting Made yg bersaudara dengan Putu Bambu, Wayan Golek, Hehehehe. Oke nanti akan saya telusuri kebenarannya, kam jangan kesal saya hanya bergurau.
  • Dearman Damanik @LaweiMPD;sama sekali saya tdk kesal, sebab memang saya ingin tau saja kebenarannya. Klo mmg itu tdk benar, berarti yg salahkan Orang tuanya, kasihan si Anak...tentang marganya tidak tau. Justru lbh salut si pemilik marga mengetahui, ada suku lain yg mengetahui mendalam tentang marganya, kan begitu? diatei tupa
  • Masrul Purba Dasuha Lae Simamora I am sorry bach. Purba Simalungun tdk pernah merasa berdongan tubu dohot marga Simamora, godang morga Simamora ihutanami an ndang tarida songon na mardongan kami bach, mangolu-ngolu saddiri do, masibaen be do, jai boasa idokkon mardongan tubu. Jala boasa maramang muse hamu tu au, ai torasan do haroha Purba dohot Simamora, tai dibagasan tarobbo ndang songoni, adong2 do mmg halak parhubbang on bach. Purba Simalungun punya sejarah sendiri, klw masih juga dikaitkan, berarti dari kamilah datangnya
  • Brayan Munthe untuk apa apa gambar ini ditampilkan Yosua?
  • Yosua Salang Say Effendy Brayan Munthe :
    semoga dgn adanya gambar itu dgn yg lainnya
    bisa membantu menjabarkan kisah ginting
    dan siwah sada ginting lainnya

    _/\_
    syaloOom
  • Brayan Munthe mahua gatni Tuan MPD, marsoal to lae simamora.
  • Dearman Damanik Maaf, seperti marga Purba di Simalungun dan Simamora, saya sering mendengarnya bahwa mereka mar "sanina" yang pernah saya lihat sendiri teman Purba Simalungun justru menyambut baik kata mardongan tubu dngn Simamora. Mksh infonya.
  • Alie Saragih Kejam ma ham lawei MPD dopak lawei namora ai.
    Hehe
  • Brayan Munthe oh itu maksudnya cukup anda jelaskan saja, saya sangat berdekatan dengan riwayat 9-1 ginting, petilasan utamanya bkn yang anda rilis malah
  • Masrul Purba Dasuha Terakhir kita lebih mendalam bicara ttg Siwah Sada Ginting yg jelas-jelas tidak bertalian dengan suku Simalungun. Masih banyak topik-topik menarik yg belum kita bahas di atas, seperti marga Bangun, Singarimbun, Purba dan Barus.
  • Brayan Munthe ha ha makanya hati2 sanina AS thd Tuan MPD
  • Masrul Purba Dasuha Seng adong makkela, ai na patakkashon do hassa au ase ibotohni naha partordingni morga Purba on ase ulang lalap iklaim-klaim ge, loja diri lalap sonai. I hutanami bahat do morga Simamora, manisei pe lang ra, nini marsanina. Sada pe lang dong Simamora na bujur bakku anggo tongon do na marsanina. Lawei Alie Saragih. Sedo sonai lawei ningon tegas do hita ase ulang lalap ikait-kaitkon. Anggo na huahapkon na taridah ahap parsaninaonni Purba Toba pakon Manalu do, anggo Simamora, Debataraja, pakon Rambe lang.
  • Jhonson Simamora @ Tuan MPD: mauliate ma molo ido alus ni damang! Nga 36 taon leleng niba di habatahon nijujung do tarombo. Maaf komen sy yg pertama tdk berkenan. Horas bah...God be with us and bless all.
  • Alie Saragih Eak lawei MPD.
    Hubotoh do maksud mu ai.
    Tpi hita Simalungun do na lappei marhata2.
    Boi do namin lappei baen ham padas kon maksd mu ai.
    Ase ulang naha uhur ni.
    Hehehe
  • Masrul Purba Dasuha Amang Simamora. Ai na baru margabung dope hamu tu bagasan grup on, kan nga jotjot dipatakkas ison boa sabotulna parhundulni marga Purba Simalungun i. Oke ma molo dianggap hamu do hita mardongan jala marappara, ai denggan ma i. Tapi molo mulak hita tu sejarah ndang adong kaitanna i amang. Wajib do botoon i jala boasa di hutanami an ndang songon na marappara hami dohot Simamora. Patorang kamu jolo bach...
  • Djaja Surapati Saragih Hypotesa saya kl sama MDP dan BM. Hanya sedikit marga yg bertaut di Simalungun dg Karo. Dugaan saya hanya pada Saragih/Dajawak/Munthe, Purba/Silangit/Tambak dan Girsang. Setelah mereka disana menjadi Ginting dan Tarigan.Dugaan itu diperkuat dengan geografis tempat asal marga itu berdekatan dengan Karo.
  • Sita Damanik Naima tongon .
  • Brayan Munthe Sanina Dj SS, marga-marga mana saja yang berubah menjadi ginting dan tarigan?
  • Karles Hasiholan Sinaga Lawei Masrul Purba Dasuha, kok makin mengeras sepertinya, Lawei Berhak mengatakan PUrba Lawei tidak merasa bersaudara dengan Simamora, tapi mohon jangan bawa-bawa purba Simalungun, karena Purba Pakpak Tondong kami di Hinalang adalah keturunan Simamora Purba Dari Toba. Sintabi Tondong Nami. Sintabi bani anggotan MS on.
  • Alie Saragih Ky ny purba pakpak dr seketurunan sma girsang,siboro dr tanah pakpak lah.
  • Karles Hasiholan Sinaga sepertinya sudah di posting beberapa kali masalah ini.
  • Alie Saragih Tak pernah sy dgr atw baca bhwa purba pakpak dr simamora.
    Klo purba manorsa ia.
  • Karles Hasiholan Sinaga oh begitu ya....
  • Karles Hasiholan Sinaga kita tunggu aja komen dari Tondong kami Purba Pakpak jika berkenan.
  • Alie Saragih Iya..
    Setahu sy dn sering sy dgr dan umum di masyarakat itu bhw purba pakpak itu ya dr pakpak. Mengingat asal ny mk jd purba pakpak.
    Knp dulu gk purba mamora?
  • Masrul Purba Dasuha Purba Pakpak itu asalnya mmg dari tanoh Pakpak, tepatnya di Tungtung Batu begitu juga Siboro. Kalau Girsang dari Lehu. Jumlah sundut keturunan Purba Pakpak hingga saat ini jumlahnya sdh mencapai 16-17 sedang Purba Humbang lebih banyak 3 generasi yaitu 20 generasi, kalau Purba Sidasuha nama-nama yg berhasil tercatat juga sekitar 20 generasi, nama yg missing link tdk tahu berapa banyak, kalau Purba Tambak lebih di atas lagi. Lalu bagaimana kita bisa mengkorelasikan ini dengan marga Purba Humbang dan Simamora.
  • Karles Hasiholan Sinaga itulah lawei saya juga hanya berani membatasi seperti diatas,
    Kalau Purba Tambak dan Dasuha tidak ada cerita yang bisa saya bagi.
    Nah missing link itu memang agak aneh, karena seperti kita diskusikan sebelumnya Marga di Toba itu masih termasuk baru dibanding nama Batak dikenal. Dan mengenai kebenarannya tentu kita bersandar dari cerita orang tua tentang asal usul Ompung kita... karena itulah sebenarnya...
  • Jhonson Simamora Horas! Sy tdk bgt tahu sejarah Purba Humbang ratusan thn silam merantau ke Pematang Raya yg dikenal dgn Siboro. Katanya orang2 tua Purba Humbang juga ada hub.nya dgn Purba Karo yg dikenal dgn Tarigan.
  • Karles Hasiholan Sinaga Dan yang saya tahu anak Simamora itu 4, Purbalah yang tertua, tetapi Debataraja (ada yang bilang anak nomor 3 ada yang bilang no.. 2) tetap memakai marga Simamora (katanya keberatan nama - DEBATARAJA).
    Dan pernah saya dengar cerita misalnya marga Simam
    ora jadi (mengharap) Purba, manalu dan Rambe memanggil bapak kepada Debata raja karena meereka memakai marga Simamora, bisa jadi inilah membuat Manalu, rambe dan Lumban Batu lebih merapat ke Purba ketimbang Simamora (hipotesis), karena ke Purba itu hubunangannya antara adik dengan abang (menimbang komen lawei MPD di kutip di satu blog baru saya baca) .
    Juga terjadi di Marga Hasibuan dimana marga Simorangkir, lumbang Tobi, huta bara, hutapea dll manggil Ompung ke ke Hasibuan,

    tapi untuk tidak terjadi dengan Sinaga bahwa Simanjoraong, simandalahi dan Simaibang itu Sinaga bukan dibawah Sinaga (itulah mungkin membuat Sinaga itu Solid).

    Nah mungkin lawei Jhonson Simamora bisa menanggapi, apakah benar lawei itu keturunan Debataraja dan Purba adalah anak Tertua Simamora? mohon koreksinya jika salah.
  • Alie Saragih Siboro itu dr pakpak di kampung cibro.
    Tarigan itu lbh dkt ny k purba simalungun ketimbang purba humbang.
    Jauh banget.
  • Karles Hasiholan Sinaga masalahnya kita mendengar dari orang atau googling, enaknya kalau dengar dari Siboro sendiri, Dan Tarigan itu memang paling banyak dekat dengan Purba Simalungun itu memang fakta.
  • Alie Saragih Sy dgr langsung dr para siboro.
    Bahkan liat langsung dokumentasi t4 kampung asal nya.
    Di sana ada sebuah prasasti pengakuan dr seluruh siboro,sibero,cibero,cibro bhw dr situ lah asal mereka dan menyebar ke deisa nawaluh.
  • Jhonson Simamora @KHS: Toga Simamora anaknya 3: 1.Purba. 2.Manalu. 3.Debataraja. Rambe dari keturunan Manalu. Marbun Lumban Batu marpadan ke Purba. Banjarnahor ke Manalu. Lumban Gaol ke Debataraja. Keturunan Purba ada juga yg merantau ke Pakpak Dairi itu yg dikenal dgn Cibro.
  • Oberlin Malau Lawei MPD sy selalu mengapresiasi postingan lawei,tapi kali ini sy kurang setuju dgn sikap lawei....kenapa lawei menuduh org mengklaim? Padahal dlm hal ini laweilah yg mengklaim bhw simamora bukan bersanina dgn Purba? ....terlalu personality,....jgn mau terpropokasi lawei,.......salam
  • Masrul Purba Dasuha Terlalu banyak simpang siur. Mohon dipahami kisah saya ini agar tdk terjadi lagi simpang siur dan klaim-mengklaim. Begini versi yg sebenarnya, Purba Simalungun aslinya bermigrasi dari India. Kedatangannya ke Simalungun pada masa awal tahun masehi, dimana saat itu terjadi banyak pergolakan di India pada zaman dinasti Gupta. Seiring dgn migrasi Dewawarman I yg mendirikan Kerajaan Salakanagara di tanah Sunda.
  • Karles Hasiholan Sinaga wah kalau itu laweilah yang tahu, saya pun baru tahu
  • Karles Hasiholan Sinaga wah kalau itu laweilah yang tahu, saya pun baru tahu
  • Masrul Purba Dasuha Ia berlabuh di pantai timur Sumatera, kedatangannya menyusul leluhur Damanik yg sudah datang lebih dahulu ke tanah Simalungun. Turut serta bersamanya leluhur Saragih dan Sinaga, mereka lalu masuk ke pedalaman dan berbaur dengan warga setempat dan berasimilasi dengan mereka, karena ia datang dari arah timur arah matahari terbit (habinsaran), lalu mereka menggelarinya dengan Purba. Bersama-sama dengan Damanik, mereka mendirikan Kerajaan Nagur. Saat itu cabang-cabang marga belum ada, hanya marga pokok.
  • Karles Hasiholan Sinaga Tapi Sinaga pastinya maksudnya Sinaga Nadihoyong, berbeda dengan Pendapat San. Iwan Sinaga, atau ada yang lain?
  • Masrul Purba Dasuha Cabang-cabang marga baru muncul belakangan, jadi kalau dirunut dari leluhur Purba yg pertama jumlah generasinya mungkin sudah mencapai 55 generasi hingga saat ini. Yang belum saya ketahui hingga saat ini apakah cabang-cabang Purba yg ada saat ini adalah keturunan langsung dari Purba atau kelompok pendatang yg berafiliasi dengan Purba dan saya juga belum tahu antara cabang marga Purba, siapa yg lebih tua, Tambak, Silangit, atau Tua sebab ketiganya adalah cabang-cabang tua sebelum munculnya cabang lain.
  • Dearman Damanik Setahu saya asal Purba Siboro itu dari Siboro Gaung-gaung, didaerah Haranggaol. Maaf, mohon dikoreksi. trims.
  • Karles Hasiholan Sinaga Kalau kata kawan Silangit itu Julukan karena kalau jalan sering melihat kelangit.
    Naha kalau Purba Tua kan nggak ada lawat lagi lawei. sedikit canda.
  • Masrul Purba Dasuha Lae Karles. Yang perlu dipahami lebih dulu, Purba itu bahasa apa, itu kan bahasa Sanskerta. Lalu bagaimana bisa bahasa itu sampai ke tanah Simalungun kalau tdk dibawa oleh orang India. Dari mana orang Batak baik Purba Humbang, Purba Karo dan Purba Simalungun bahkan desa Purba Lingga, Purwakarta, dan Purwokerto mengenal nama itu kalau tidak ada orang yg memperkenalkannya. Jadi jelas org Indialah yg membawa nama itu. Lawei Oberlin Malau, saya mohon maaf kalau ada postingan saya yg membuat lawei kurang nyaman.
  • Karles Hasiholan Sinaga Lawei Masrul Purba Dasuha Naga juga bahasa Sansekerta, begitu juga Pandita, Radja dll, nah pertanyaanya kapan kontaminasi India ini masuk? Saat sebelum Cola atau saat sesudah Penyerangan colamandala ke Sriwijaya dan pannai?
    Nah kalau lawei Bilang Purba
    sudah ada di awal Masehi , komen saya bisa jadi, karena sebenarnya batak itu adalah bangsa Tua, tapi kalau dari India bagi saya masih tanda tanya.
    Lawei pernah mendengar bahwa Bangsa Maya di Amerika belajar dari Orang Batak ribuan tahun lalu?
    Saat ada yang publish di kompasiana saya tidak terlalu terkejut, tapi iseng saya telusuri penulisnya saya dapat.
    Lawei cerita 2000 tahun lalu, tapi Dr. Paul Tolstoy ini cerita 2500 tahun lalu.

    nak kita kembali minta bantuan Prof. Uli Kozok apakah ini benar?

    saya kutip dalam bahasa Inggris:
    F) In his work, Jaime Errázuriz also mentions the production of paper for folding books in Central America. Michael Coe, whom I have previously mentioned, gives more detailed information on the subject after studying the work of Dr. Paul Tolstoy of Montreal University (‘Paper Route' published in Natural History 6/91). Tolstoy has carried out a detailed study of the techniques and tools used in the manufacture of paper from tree bark in the Pacific area. This skill, already known in ancient China, Southeast Asia and Central America, spread from eastern Indonesia to Central America and the main use for the paper was the production of folding books for recording rituals, calendars and astronomical information. Presumably, this knowledge was spread by means of these books, says Dr. Tolstoy, still used up to the present day by some peoples such as the Batak, and shows that cultural exchange had taken place. The Batak are an important Malayan ethnic group dwelling in the area around Lake Toba in the north of Sumatra. The conclusions Paul Tolstoy draws are interesting and seem self-evident: “If somebody did not actually carry one of these books to Mesoamerica, then he at least carried the idea. The first bark pulp beater used in paper manufacture appear in Mayan territory, mainly on the Pacific coastal plains 2,500 years ago, about 200 years later than those discovered in Southeast Asia. The arrival of the beaters took place at the very start of the development of the Mayan civilization, the only one in America to have books”. Lastly, on the subject of trans-Pacific travel, Michael Coe says that ‘this does not necessarily mean that the Mayas, or any of the other Central American civilizations, were a mere derivative of Old World prototypes. What it suggests is that the Mayas may have received some important ideas with their origin in the Eastern Hemisphere'.

    http://www.cristobalcolondeibiza.com/2eng/2eng15.htm
  • Karles Hasiholan Sinaga Nenek moyang kita mengajarai orang orang maya Amerika 2500 tahun, lalu bodohnya kita bertengkar terus sampai hari ini, menyedihkan menurut saya...
  • Brayan Munthe Lawei KHS@ lang boto hanami sahap inggris, tolong terjemahkan tu bahasa indonesia.
  • Dedi P S Poerba Dong do bukti ni ai iajari nenek moyang batak halak maya?
  • Dedi P S Poerba Kita tidak usah terlalu percaya dengan tulisan orang luar mengenai keberadaan dan sejarah suku kita. Yang sesungguhnya berhak atas itu adalah kita sendiri. uli kozoklah, verhovenlah, koloniallah, dan siapapun itu. Persetan dengan semua orang itu. Sudah saatnya puak2 Simalungun menuliskan sesungguhnya sejarahnya, begitu juga Toba, Karo, Pak-Pak dll. Semangat. Lama2 kita bergantung kepada mereka.
  • Karles Hasiholan Sinaga bah. bahaya kali komen seperti ini, coba lawei tulis sendiri dulu, jangan salahkan orang lain....
  • Dearman Damanik Kita harus jujur mengakuinya; banyak sejarah negara ini, suku-suku di Indonesia ditulis orang asing. Bahkan melaluii hasil karya ilmiah mereka kita membuka mata siapa kita sebenarnya. Dan hasil karya ilmiah mereka ini telah diuji kebenaran dan keabsahannya, terlebih-lebih diakui oleh narasumber dilokasi penelitian. Setahu saya, penulis-penulis asing ini selalu memberikan pertinggal dari hasil karya mereka disebuah negara/daerah/tokoh adat dll. Disamping itu peneliti-penilti kita belum mampu mengikuti jejak mereka, dan bahkan masih belajar dari mereka. Mengapa kita harus malu mengakui kekurangan kita demi sebuah KEMAJUAN?? Maaf, jika ada kata-kata yg salah.
  • Sita Damanik DEARMA ai Tongon .
  • Brayan Munthe DSP@ tutur anda menunjukkan uneducated
  • Dedi P S Poerba Saya lihat sudah banyak yang berkompeten menuliskan itu, khususnya di MS ini. Daripada kita berdebat dan terus berdebat. . Baca jelas komen saya, tidak ada menyalahkan orang lain. Saya tidak malu mengakui kekurangan. Saya bilang sudah saatnya. Itu adalah highest motivation namanya dalam istilah perang. Uneducated sonaha maksudmu Tulang Brayan Munthe naganteng? Apa tuan2 dan puan2 tidak bangga jika orang Simalungun bisa menuliskan sendiri sejarah sukunya?
  • Brayan Munthe menyinggung diri Uli Kozok . . . . dan ada kata2 . . . persetan, janganlah keluar kata2 itu DPSP
  • Samson Sitopu Bukan mustahil sejarah suku batak di impor dr luar negeri karena dulu suku ini blm bz baca tulis, hanya bercerita yg kita tau, & sampai saat inipun msh banyak yg tdk tau Opung ni Opung ta ise ? Termasuk sy. Saran, alangkah baiknya kita belajar dr data yg ada & melengkapinya gbu
  • Halani Holong Benar do ai...
  • Brayan Munthe SS@ SUKU INI TELAH BISA MENULIS LBH 800 THN LALU, CUMA DATA LENGKAP DAN PARA AHLI YANG KONSERN PADA UMUMNYA ORANG BARAT.
  • Dedi P S Poerba Baca Tulis apa yang dimaksud, kita punya aksara. Hanya saja, aksara kalah dengan kedigdayaan huruf latin. Jawa punya semangat baru dengan aksara mereka, khususnya Jogja. Nama jalan disana menggunakan aksara Jawa. Buktinya suku kita punya Laklak, Pustaha. Kenapa bukan itu yang diteliti dan ditelusuri.
  • Dedi P S Poerba Brayan Munthe Emang siapa beliau tulang, penelitian beliau untuk apa. Untuk sebuah kebenarankah, penelitian untuk syarat akademik diakah. Terus terang, saya tidak suka dengan orang asing. Apalagi menyangkut sejarah suku kita. Saya sepakat dengan perkataan seorang sejarawan Indoensia yaitu Bapak Koentjaraningrat : Yang berhak menuliskan sejarah suatu suku atau bangsa ialah suku atau bangsa itu sendiri.
  • Brayan Munthe Dia itu peneliti yang berasal dari Jerman (Uli Kozok), dia banyak berkecimpung dalam penelitian budaya sumatera, enggak ada masalahnya itu Lae, asal dia profesional di bidangnya, skrg ada enggak peneliti kita sekaliber dia sekarang? Dulu ada yang ok. spt Bp. Kuncoroningrat, Payung Bangun, saat ini peneliti kita sedang tumbuh . . . banyak kontak dengan Uli Kozok.
  • Karles Hasiholan Sinaga Dedi P S Poerba, saya belum tahu pemahaman tentang Batak menurut Lawei, itulah saya tunggu, karena jika lawei bisa memulai kita bisa diskusi dari situ.
    Ada hal-hal yang tidak "begitu penting" bagi banyak orang tapi itu kita dapat dari orang Barat, dima
    na nenek moyang kita tidak bisa memberi petunjuk berarti.
    contoh kalau mau diskusi tentang Raja Batak, saya salut di forum ini karena banyak tanggapan, kalau di forum Toba wah sorry.... mereka cukup tahu raja batak dan tidak perduli apa itu benar ada atau hanay kreasi penjajah. disini banyak respon disana palin di like dan berlalu begitu saja. begitu juga forum mandailing dan ankola yang saya temua, juga karo, kalau pakpak (belum bisa masuk, karena saya ditolak bergabung).
    coba baca tentang raja batak di catatan orang Portugal ini, diterbitkan tahun 1653 dalam bahasa Inggri, kalau dia sendrii mengunjungi tanah batak tahun 1526, sejauh ini inilah buku terlengkap yang saya baca tentang Raja Batak.
    Dan orang-orang Toba terpaku pada Mitos.
    Buku ini bukan penelitian tetapi pengalaman seorang Portugis bernama Fernand Mendez Pinto.
    Silahkan download gratis.
    maaf kalau lawei sebelumnya sudah tahu.
    http://books.google.com/books?id=NIUBAAAAQAAJ&pg=PA15&dq=king+of+batas&hl=id&sa=X&ei=7GdEUfz6LYaIrAeQiYDwDw&ved=0CC8Q6AEwAA
  • Dedi P S Poerba Sudahlah laekku Karles Hasiholan Sinaga, peradaban dunia tertua ada 4. Perpindahan dan perputaran manusia di mulai dari 4 peradaban tersebut. Adapun perbedaan karakater, kulit, bahasa, pengetahuan dll dipengaruhi oleh alam. Cth. Kita tidak tahu membuat perahu kalau air tidak ada. Sekali lagi saya tekankan lae, saya tidak suka tulisan asing mengenai suku kita. Lebih suka saya tulisan WP Hutagalung daripada si Pinto itu.
  • Sita Damanik Naima tongon .

No comments:

Post a Comment